news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Memahami Makna Tahun Baru Islam yang Menyimpan Banyak Kebaikan

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
27 Juli 2022 17:33 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi momen Tahun Baru Islam. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi momen Tahun Baru Islam. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Umat Islam akan segera menyambut momen tahun baru dalam kalender Hijriah, tepatnya pada Sabtu (30/7). Pada momen tersebut, ada banyak kebaikan yang bisa didapatkan oleh umat Muslim.
ADVERTISEMENT
Tahun Baru Islam yang diperingati setiap 1 Muharram ini memiliki makna tersendiri bagi umat Muslim. Momen ini merupakan peringatan peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Mekkah ke Madinah pada 622 M.
Selain itu, Muharram menjadi salah satu bulan haram atau bulan yang paling dimuliakan bersama bulan Dzulqa'dah, Dzulhijjah, dan Rajab. Selain diharamkan untuk berperang, umat Muslim dianjurkan menjalankan amalan-amalan, seperti berpuasa, berdzikir, berdoa, mengaji, dan lain sebagainya.
Dalam menyambut dan memperingati tahun baru Islam, umat Muslim diharapkan bisa memaknainya dengan membuka lembaran baru serta mensyukuri segala nikmat yang telah Allah berikan selama satu tahun terakhir. Apa saja makna tahun baru Islam yang dapat dipetik umat Muslim?

Makna Tahun Baru Islam

Berikut makna tahun baru Islam yang bisa ditinjau dari berbagai sisi, dikutip dari buku Mengenal Hari-Hari Besar Islam karya Marfu’ah, S.Ag dan buku Menjadi Bijak dan Bijaksana tulisan Ibu Basyar.
ADVERTISEMENT

1. Semangat Juang Rasulullah Ketika Berhijrah

1 Muharram diperingati sebagai peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Mekkah ke Madinah. Jika berkaca dari peristiwa tersebut, Tahun Baru Islam memiliki makna semangat perjuangan yang tak kenal lelah.
Meski dihadapkan dengan banyak tantangan, mereka tak pernah putus asa. Mereka rela meninggalkan tempat kelahiran, saudara, dan harta bendanya demi menyebarkan ajaran agama Islam.

2. Bulan Penuh Kemuliaan

Muharam dikenal sebagai bulan yang dimuliakan, bahkan disebut sebagai "bulan Allah". Oleh sebab itu, bulan ini dapat dijadikan ladang untuk mendulang pahala bagi umat Muslim.
Setiap amal ibadah yang dilakukan di bulan Muharam akan dilipatgandakan pahalanya. Begitu pula sebaliknya, dosa yang dilakukan juga akan dilipatgandakan.
Ada sejumlah amalan yang bisa dilakukan di bulan Muharam. Salah satunya adalah puasa Asyura yang dikerjakan pada 10 Muharam. Bagi yang mengamalkannya, maka dosa-dosa kecil yang diperbuat setahun lalu akan dihapuskan.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut dijelaskan dalam hadits dari Abu Hurairah RA, ia menceritakan bahwa Rasulullah SAW bersabda:
فْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلاَةُ اللَّيْلِ “
"Puasa yang paling utama setelah (puasa) Ramadhan adalah puasa pada syahrullah (bulan Allah) yaitu Muharram. Sementara shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat malam.” (HR. Muslim).
Ilustrasi momen Tahun Baru Islam. Foto: Pixabay

3. Momen Introspeksi Diri

Tahun Baru Islam dapat dimaknai sebagai momen introspeksi diri untuk mengingat dosa apa saja yang telah diperbuat selama satu tahun belakangan. Selain itu, ini juga menjadi momen untuk bersyukur atas segala nikmat yang didapat.
Diharapkan, umat Islam akan lebih banyak memperbanyak amal ibadah dan menjauhkan diri dari perbuatan dosa pada tahun-tahun berikutnya.

4. Menjaga Perdamaian dan Kesucian Diri

Selain diharamkan untuk berperang, Muharram juga menjadi waktu istimewa yang menjaga kesucian diri dari perbuatan zalim. Dianjurkan bagi mereka untuk berlomba-lomba melakukan kebaikan demi mendulang pahala.
ADVERTISEMENT
(VIO)