Meneladani Kisah 5 Rasul Ulul Azmi Dalam Islam

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
18 Februari 2021 8:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi rasul. Foto: Freepik
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi rasul. Foto: Freepik
ADVERTISEMENT
Sebagaimana yang kita ketahui, terdapat 25 nabi dan rasul Allah yang wajib kita ketahui. Di antara ke-25 nabi dan rasul tersebut, terdapat lima rasul yang disebut rasul Ulul Azmi.
ADVERTISEMENT
Rasul Ulul Azmi merupakan rasul-rasul yang mempunyai ketabahan yang luar biasa. Dalam menjalankan tugasnya, mereka sangat tabah dan sabar menghadapi segala macam gangguan, rintangan dan cobaan yang mereka terima dari kaum yang menentang misi mereka.
Ketabahan rasul Ulul Azmi tersebut sangat luar biasa, melebihi ketabahan/kesabaran rasul-rasul lainnya, sehingga mereka disebut dengan Ulul Azmi.
Lantas, siapa saja lima anggota rasul Ulul Azmi tersebut? Apa saja kisah yang dapat kita teladani? Berikut ulasan lengkapnya dikutip dari jurnal Meneladani Kesabaran dan Ketabahan Rasul Ulul ‘Azmi dalam Berdakwah: Studi Kisah-Kisah dalam Al-Qur’an oleh M. Abduh Amrie.

Nabi Nuh AS

Ilustrasi bahtera Nabi Nuh. Foto: iStock
Nabi Nuh AS merupakan rasul pertama yang ditugaskan untuk mengajak umatnya kembali menyembah Allah SWT. Nabi Nuh dibesarkan di daerah Irak, di lingkungan yang masyarakatnya sesat. Kemudian, Allah SWT mengutus Nabi Nuh untuk membantu mereka keluar dari kesesatan tersebut dan kembali menuju jalan yang benar.
ADVERTISEMENT
Beratus-ratus tahun Nabi Nuh menyampaikan, mereka lebih memilih menyembah berhala atau patung-patung yang dibuat oleh sendiri dengan nama-nama orang saleh yang telah meninggal. Bahkan, istri dan anak Nabi Nuh yaitu Ka’nan juga ikut tersesat dalam golongan tersebut.
Nabi Nuh berdoa kepada Allah agar memusnahkan orang-orang kafir dari muka bumi ini, karena sudah hamper rbuan tahun beliau berdakwah, hanya 83 orang saja yang beriman. Allah SWT Kemudian mengabulkan doa Nabi Nuh tersebut dengan menenggelamkan orang-orang kafir dalam sebuah peristiwa banjir bandang.
Sementara Nabi Nuh beserta sebanyak 80 orang dan binatang masing-masing sepasang (jantan dan betina) berbondong-bondong naik ke atas kapal. Dengan kekuasaan Allah, mereka selamat dari peristiwa banjir bandang tersebut.

Nabi Ibrahim AS

Nabi Ibrahim AS lahir di tengah masyarakat yang penuh dengan kemusyrikan. Banyak masyarakat pada zaman itu yang masih menyembah berhala. Namun, Ibrahim terpelihara dari perbuatan tersebut karena Allah Swt. Menjaganya.
ADVERTISEMENT
Seiring dengan pertambahan usianya, Nabi Ibrahim semakin mempertanyakan tentang Tuhan. Namun, tidak seorang pun yang bisa menjawabnya. Akhirnya, Ibrahim dengan kehendak Allah SWT menjadi pribadi yang cerdas dan memiliki keberanian untuk berdebat.
Puncaknya adalah dengan keberanian penuh beliau menghancurkan berhala-berhala saat mereka beramai-ramai pergi bersuka ria. Akibat perbuatannya Nabi Ibrahim pun diadili dengan cara dibakar hidup-hidup.
Namun, di saat itulah mukjizat Allah kembali hadir. Api yang membakar Nabi Ibrahim menjadi dingin. Pada akhirnya, sejumlah orang yang menyaksikan kejadian ini mulai tertarik dengan dakwah Nabi Ibrahim AS.

Nabi Musa AS

Nabi Musa AS dilahirkan saat Mesir dipimpin oleh Raja yang bernama Firaun. Raja Firaun dikenal zalim dan sombong. Tak hanya itu, ia juga memperlakukan penduduknya secara sewenang-wenang layaknya budak.
ADVERTISEMENT
Suatu ketika, Firaun bermimpi bahwa Mesir terbakar kecuali rumah-rumah kaum Bani Israil. Ia kemudian mengumpulkan ahli sihir dan peramal untuk menanyakan arti mimpi tersebut.
Para peramal mengartikan bahwa akan lahir seorang bayi laki-laki keturunan Bani Israil yang akan membinasakan Mesir. Karena ketakutan, Firaun akhirnya memerintahkan orang-orangnya untuk membunuh bayi laki-laki keturunan Bani Israil yang lahir.
Bertepatan dengan peristiwa tersebut, Nabi Musa AS yang baru lahir pun diungsikan oleh ibunya ke tempat yang jauh dan aman kemudian diletakkan dalam sebuah peti dan ditaruh di sungai. Bayi Nabi Musa yang terlantar tersebut kemudian ditemukan oleh Aisyah, istri Firaun. Lalu Aisyah yang mandul pun merawat Musa hingga besar.
Nabi Musa tumbuh menjadi pria yang baik hati. Selama bertahun-tahun, ia dan pemgikutnya sabar menghadapi Firaun yang kejam. Puncaknya yaitu saat Firaun mengakui dirinya sebagai Tuhan. Nabi Musa kemudian pergi dari Mesir menuju Syam. Mendengar kepergian Musa, Firaun murka dan mengejar Nabi Musa dikawal oleh tentaranya.
ADVERTISEMENT
Saat Firaun dan rombongannya hampir menyusul Nabi Musa, perjalanan mereka terhambat lautan yang luas. Turunlah wahyu Allah SWT kepada Nabi Musa As. yang berbunyi sebagai berikut:
Pukullah lautan itu dengan tongkatmu” Maka terbelahlah lautan itu dan tiap-tiap belahan adalah seperti gunung yang besar” (Q.S:Asy-Syu’ara Ayat: 63).
Lautan pun terbelah. Musa dan rombongannya berhasil melewati lautan, sementara Firaun dan para tentaranya tenggelam dalam lautan.

Nabi Isa AS

Kisah Nabi Isa AS menjadi pembuktian mukjizat dan kebesaran Allah SWT. Nabi Isa lahir dari Rahim seorang wanita bernama Maryam yang merupakan anak Imran dan kemudian diasuh oleh Nabi Zakaria As.
Kelahiran Nabi Isa merupakan salah satu kehendak dan bukti kebesaran Allah SWT. Sebab, Maryam tidak pernah disentuh oleh satu laki-laki pun. Kala itu, Allah SWT mengutus Malaikat Jibril untuk menyampaikan kepada Maryam:
ADVERTISEMENT
"Sesungguhnya aku hanyalah utusan Tuhanmu, untuk menyampaikan anugerah kepadamu seorang anak laki-laki yang suci," kata Jibril sesuai QS: Maryam Ayat 19.
Setelah melahirkan, Maryam hidup dengan berbagai tuduhan. Orang-orang yang melihatnya kembali dengan membawa seorang anak tanpa ayah pun lantas menggunjingnya dan menuduhnya sebagai pezina.
Namun, mukjizat Allah SWT kembali datang. Nabi Isa As. yang masih bayi tiba-tiba menjadi pandai berbicara dan membela ibunya.
Lalu, bayi kecil itu tiba-tiba pandai berbicara. Dia berbicara dengan lancar untuk membela ibunya.
"Sesungguhnya aku ini hamba Allah, dia memberiku Al Kitab (Injil) dan dia menjadikan aku seorang nabi. Dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati dimana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) shalat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup; Dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka. Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali." (Q.S: Maryam ayat 30-33).
ADVERTISEMENT
Sejak saat itulah Nabi Isa AS terus diberikan mukjizat oleh Allah SWT. Salah satunya memiliki kemampuan untuk menyembuhkan penyakit dan menghidupkan orang yang telah mati dan ia juga diberi kitab Injil.

Nabi Muhammad SAW

Al-Quran sebagai mukjizat terbesar Nabi Muhammad Saw. Foto: Unsplash
Nabi Muhammad merupakan nabi terakhir yang mendapatkan gelar Ulul Azmi. Tidak berbeda dengan nabi lainnya, Nabi Muhammad menghadapi berbagai cobaan dan rintangan ketika menyebarkan ajaran Allah SWT.
Banyak ancaman yang menghampirinya ketika ia berdakwah, seperti Abu Lahab, Abu Jahal, Abu Sufyan, serta pemimpin kaum Quraisy. Namun, Nabi Muhammad SAW. Tetap berjuang untuk menegakkan dan menyebarkan agama Islam.
Hingga akhirnya, ia diberikan mukjizar terbesar, yaitu Al-Qur’an yang sampai sekarang menjadi kitab suci dan pedoman hidup umat Muslim.
ADVERTISEMENT
(ADS)