Mengapa Kita Harus Mengimani Malaikat Allah SWT?
Konten dari Pengguna
17 Desember 2020 17:38 WIB
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Mengimani malaikat Allah SWT adalah salah satu kewajiban bagi setiap umat Muslim . Terlebih, iman kepada malaikat merupakan poin ke-2 dari 6 Rukun Iman dalam Islam.
ADVERTISEMENT
Malaikat adalah makhluk Allah SWT yang diciptakan dari nur atau cahaya. Malaikat memiliki akal dan tidak memiliki nafsu. Mengimani malaikat berarti meyakini adanya makhluk yang senantiasa bertasbih kepada Allah SWT, tidak pernah membangkang, dan selalu menuruti perintah Allah SWT.
“Sebenarnya (malaikat-malaikat itu) adalah hamba-hamba yang dimuliakan, mereka itu tidak mendahului-Nya dengan perkataan dan mereka mengerjakan perintah-perintah-Nya.” (QS. Al-Anbiyaa’: 26-27)
Alasan Harus Mengimani Malaikat Allah SWT
Malaikat adalah makhluk tak kasat mata. Selain itu, malaikat juga merupakan sama-sama makhluk ciptaan Allah SWT. Beriman kepada malaikat hukumnya wajib. Hal ini sudah terdapat dalam dalil naqli dari Alquran maupun hadist Nabi Muhammad SAW.
ADVERTISEMENT
Artinya, jika seseorang beriman kepada malaikat akan mendapatkan pahala. Sebaliknya, jika tidak beriman akan mendapatkan dosa.
Dalil naqli yang menjelaskan tentang beriman kepada malaikat terdapat dalam Alquran surat Al Baqarah ayat 98 yang artinya:
“Barang siapa yang menjadi musuh Allah, malaikat-malaikat-Nya, rasul-rasul-Nya, Jibril dan Mikail, Maka Sesungguhnya Allah adalah musuh orang-orang kafir.” (QS. Al Baqarah: 98)
Hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim juga membahas soal beriman kepada malaikat.
Dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Pada suatu hari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sedang berada bersama kami, lalu datanglah seorang laki-laki dengan berjalan kaki, lantas bertanya; "Wahai Rasulullah, apakah iman itu?" beliau menjawab: "Engkau beriman kepada Allah, malaikat-Nya, para Rasul-Nya, kitab-kitab-Nya, dan hari akhir." (H.R. Bukhari)
ADVERTISEMENT
(HDP)