Mengenal Siti Maryam, Ibu Nabi Isa AS yang Kisahnya Diabadikan dalam Alquran

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
1 Desember 2021 17:45 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi membaca Al-Quran. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi membaca Al-Quran. Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Ibu Nabi Isa AS bernama Siti Maryam. Beliau merupakan wanita shalihah yang menghabiskan masa hidupnya dengan beribadah hanya kepada Allah Swt.
ADVERTISEMENT
Dalam kesehariannya, Siti Maryam senantiasa berdoa, berdzikir, berpuasa, dan bermunajat kepada Allah Swt. Menurut Ibnu Asyrur dalam kitab At-tahrir wa al-tanwir, Siti Maryam dikenal sebagai sosok yang suci dan berakhlak mulia.
Diriwayatkan dalam beberapa kisah, saat mengandung Nabi Isa AS, Siti Maryam masih berusia 13 tahun. Saat itu, ia diamanahkan oleh Allah Swt melalui perantara Malaikat Jibril.
Siti Maryam dipercaya untuk mengandung Nabi Isa AS melalui rahimnya yang masih suci. Kisah ini diabadikan oleh Allah Swt dalam Alquran, tepatnya di Surat Maryam. Simak artikel berikut untuk mengetahui kisah selengkapnya.

Kisah Siti Maryam dan Nabi Isa AS

Siti Maryam merupakan wanita suci yang taat pada agama. Beliau selalu menjaga diri dari siapapun yang bukan mahramnya. Ia selalu berada di dalam rumah dan menghabiskan waktu untuk beribadah Allah Swt.
Ilustrasi Alquran Foto: Pexels
Di usia 13 tahun, Siti Maryam mendapat amanah untuk mengandung Nabi Isa AS. Dikisahkan pada suatu waktu, Malaikat Jibril mendatangi Siti Maryam dan berkata:
ADVERTISEMENT
“Hai Maryam, sesungguhnya Allah telah memilih kamu, menyucikan kamu dan melebihkan kamu atas segala wanita di dunia (dimasanya). Sesungguhnya Allah menggembirakan kamu (dengan kelahiran seorang putera yang diciptakan) dengan kalimat (yang datang) daripada-Nya, namanya Al Masih 'Isa putera Maryam, seorang terkemuka di dunia dan akhirat dan termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah).”
Kabar dari Jibril ini lantas membuat Siti Maryam terkejut dan bingung. Kemudian, ia berkata: "Ya Tuhanku, betapa mungkin aku mempunyai anak, padahal aku belum pernah disentuh oleh seorang laki-lakipun."
Malaikat Jibril meyakinkan, "Demikianlah Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya. Apabila Allah berkehendak menetapkan sesuatu, maka Allah hanya cukup berkata kepadanya: Kun fayakun"Jadilah", lalu jadilah ia."
Akhirnya, Siti Maryam pun menerima amanah tersebut. Ia bersedia mengandung Nabi Isa AS selama sembilan bulan melalui rahimnya.
ADVERTISEMENT
Selama mengandung, Siti Maryam kerap mendapat hinaan dan fitnah dari kaum kafir. Banyak yang meragukan kesucian Siti Maryam dan menuduhnya telah berzina.
Namun, fitnah tersebut terbantahkan ketika Nabi Isa AS lahir ke muka bumi. Nabi Isa diberikan mukjizat oleh Allah berupa kemampuan bicara sejak bayi. Ketika lahir, Nabi Isa berkata:
"Sesungguhnya aku hamba Allah, Dia memberiku Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang Nabi. Dan Dia (Allah) menjadikan aku seorang yang diberkahi di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (melaksanakan) sholat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup." (QS. Maryam: 30-31)
Kesucian Siti Maryam begitu dijaga oleh Allah Swt. Ia menjadi perempuan yang Allah pilih untuk menjejakkan kakinya di muka bumi dan menjadi penebar kebaikan serta suri teladan bagi umat manusia.
ADVERTISEMENT
(MSD)