news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Mengenang 1 Tahun Berpulangnya BJ Habibie

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
11 September 2020 8:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
BJ Habibie Foto: AFP PHOTO / BARBARA WALTON
zoom-in-whitePerbesar
BJ Habibie Foto: AFP PHOTO / BARBARA WALTON
ADVERTISEMENT
Hari ini tepat setahun yang lalu, 11 September 2019, Indonesia kehilangan sosok putera terbaiknya, BJ Habibie. Presiden ke-3 Republik Indonesia itu meninggal dunia pada usia 83 tahun akibat gagal jantung.
ADVERTISEMENT
Semasa hidupnya, BJ Habibie telah memberikan jasa yang besar untuk kemajuan Tanah Air, khususnya di dunia teknologi dan industri penerbangan. Karena itu, beliau pun disebut sebagai Bapak Teknologi Indonesia.
Bacharuddin Jusuf Habibie lahir pada 25 Juni 1936. Sejak kecil, dirinya memang sudah antusias terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi fisika.
Habibie menempuh pendidikannya di Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan peminatan Teknik Mesin. Namun setelah enam bulan, ia memutuskan untuk melanjutkan studinya di Rhenisch Wesfalische Technische Hoschule, Jerman.
Sebelum menyelesaikan pendidikan S3 di Jerman, Habibie sempat kembali ke Indonesia. Sesampainya di Tanah Air, Habibie menikah dengan Hasri Ainun Besari yang merupakan teman SMA-nya.
Kemudian, Habibie memboyong Ainun pindah ke Jerman untuk menyelesaikan studi Doktornya. Selama di Jerman, Habibie sudah mulai bekerja untuk membiayai Ainun dan juga kuliahnya.
ADVERTISEMENT
Usai meraih gelar Doktor Ingenieur atau Doktor Teknik, Habibie menjabat sebagai Kepala Penelitian dan Pengembangan Analisis Struktur Pesawat Terbang di Messerschmitt-Bolkow-Blohm (MBB). Pada 1969, ia pun menjadi Kepala Divisi Metode dan Teknologi disana.
BJ Habibie. Foto: Helmi Afandi/kumparan
Berkat kecerdasannya, Habibie dianugerahi jabatan Vice President, Direktur Teknologi, dan Penasihat Senior bidang teknologi untuk Dewan Direktur MBB. Pada 1968, Habibie membuka jalan untuk 40 insinyur Indonesia bekerja di MBB.
Kiprah Habibie di industri dirgantara tak perlu diragukan lagi. Selama berkarier, dirinya sukses menciptakan rumusan teori pesawat terbang seperti “Habibie Factor”, “Habibie Theorem”, dan “Habibie Method”. Tak hanya itu, ia juga berhasil membuat pesawat sendiri yakni R80 dan N250.
Pada 1978, Habibie melepas kariernya di MBB dan pulang ke Indonesia untuk mengabdi pada Tanah Air. Beliau pun menjabat sebagai Menteri Negara Riset dan Teknologi (Menristek) serta Kedua Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).
ADVERTISEMENT
Pada 21 Mei 1998, Habibie resmi menjadi Presiden ke-3 RI. Kala itu, ia mewarisi pemerintahan yang kacau pada masa orde baru. Setahun kemudian, jabatan Habibie akhirnya digantikan oleh Abdurrahman Wahid.
Setelah melepas jabatan, Habibie dan Ainun sering tinggal Jerman. Namun di era pemerintahan SBY, ia dipercaya menjadi penasehat Presiden.
Pada 25 Mei 2010, Habibie harus kehilangan cinta sejatinya. Saat itu, Ainun meninggal dunia karena kanker ovarium yang dideritanya.
Kepergian Ainun menyisakan duka mendalam bagi Habibie. Beliau pun menuangkan kisah cintanya dengan Ainun lewat buku bertajuk Habibie & Ainun.
Setahun yang lalu, 11 September 2019, Habibie berpulang menyusul belahan jiwanya. Beliau meninggal dunia akibat faktor usia dan gagal jantung di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto, Jakarta.
ADVERTISEMENT
Meski raganya telah tiada, BJ Habibie berhasil mengharumkan nama bangsa hingga di kancah dunia. Jasanya akan terus dikenang dan dibanggakan oleh masyarakat Indonesia.
(GTT)