news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Niat Puasa Qadha Ramadhan di Bulan Syawal yang Perlu Diketahui

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
13 Mei 2021 17:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi puasa syawal/sumber: Freepik
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi puasa syawal/sumber: Freepik
ADVERTISEMENT
Setiap Muslim yang meninggalkan puasa Ramadhan wajib menggantikannya dengan mengerjakan puasa qadha Ramadhan. Puasa ini wajib dilaksanakan sebanyak hari puasa yang sudah ditinggalkan saat Ramadhan.
ADVERTISEMENT
Mengutip buku Puasa Antara yang Masyru dan Tidak Masyru yang ditulis Vivi Kurniawati, Lc (2019), puasa qadha Ramadhan adalah puasa yang wajib dikerjakan di luar bulan suci Ramadhan.
Puasa ini berlaku untuk umat Muslim yang tidak berpuasa Ramadhan akibat uzur syar'i ataupun keliru dan sengaja membatalkannya. Kewajiban untuk mengqadha puasa Ramadhan yang terlewat tercatat dalam dalil berikut:
"Dan siapa yang sakit atau dalam perjalanan, boleh tidak berpuasa namun harus mengganti di hari yang lain." (QS. Al-Baqarah: 185)
Aisyah ra juga berkata: "Di zaman Rasulullah dahulu kami mendapat haid lalu kami diperintahkan untuk mengqadha puasa dan tidak diperintah untuk mengqadha salat." (HR. Muslim)

Waktu Qadha Puasa Ramadhan

Mengutip buku Panduan Terlengkap Ibadah Muslim Sehari-hari oleh KH. Muhammad Habibillah (2018), waktu mengqadha dapat dilakukan usai Ramadhan hingga akhir bulan Syaban.
ADVERTISEMENT
Apabila seseorang tidak mengganti puasa hingga masuknya bulan Ramadhan berikutnya, padahal sebelumnya ada kemampuan dan kesempatan untuk mengganti puasa, maka ia dianggap orang yang berdosa.

Niat Puasa Qadha Ramadhan di Bulan Syawal

Mengutip situs NU Online, umat Muslim yang mengqadha puasa Ramadhan wajib membaca niat puasa qadha di malam hari. Sebagaimana dijelaskan oleh Syekh Sulaiman Al-Bujairimi dalam Hasyiyatul Iqna:
Disyaratkan memasang niat di malam hari bagi puasa wajib seperti puasa Ramadhan, puasa qadha, atau puasa nadzar. Syarat ini berdasar pada hadits Rasulullah SAW, ‘Siapa yang tidak memalamkan niat sebelum fajar, maka tiada puasa baginya.’ Karenanya, tidak ada jalan lain kecuali berniat puasa setiap hari berdasar pada redaksi zahir hadits,” (Lihat Syekh Sulaiman Al-Bujairimi, Hasyiyatul Iqna’, [Darul Fikr, Beirut: 2007 M/1428 H], juz II).
ADVERTISEMENT
Adapun niat puasa qadha Ramadhan adalah sebagai berikut:
Niat
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an qadhā’I fardhi syahri Ramadhāna lillâhi ta‘âlâ.
Arti
Aku berniat untuk mengqadha puasa Bulan Ramadhan esok hari karena Allah SWT.
(GTT)