news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Pendidikan Karakter Sebagai Pondasi Pendidikan yang Bersumber dari Pancasila

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
26 November 2020 18:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi pendidikan karakter. Foto:Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pendidikan karakter. Foto:Shutterstock
ADVERTISEMENT
Pendidikan karakter merupakan salah satu aspek penting dalam dunia pendidikan. Sistem pendidikan ini bisa menjadi pintu untuk memudahkan peningkatan softskill dalam menunjang kesuksesan seseorang.
ADVERTISEMENT
Seseorang yang memiliki karakter baik menjadi indikasi bahwa orang tersebut berhasil terdidik. Bukan nilai matematika sempurna yang paling utama, tapi karakter dan hati nurani baik lah yang menjadi juara.
Sebab, kemampuan akademik yang hebat jika tidak diiringi dengan karakter yang baik akan percuma. Ia tidak akan bisa mempunyai empati dan simpati pada rekannya. Selain itu, akademik yang bagus jika diiringi karakter yang buruk akan menimbulkan konsekuensi yang buruk pula.
Penguatan karakter menjadi salah satu prioritas pemerintah Indonesia. Kementerian Pendidikan dan Keudayaan (kemendikbud) mengimplementasikannya melalui gerakan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK).
Pemerintah mendorong agar pendidikan nasional kembali memperhatikan aspek-aspek penting dalam karakter. Pendidikan karakter yang baik hendaknya bersumber dari pancasila serta dapat dilakukan secara utuh dan serentak.
ADVERTISEMENT

Lima Nilai Karakter Utama

Terdapat lima nilai karakter utama yang bersumber dari Pancasila yang menjadi prioritas pengembangan karakter. Nilai-nilai tersebut di antaranya religius, nasionalisme, integritas, kemandirian dan kegotongroyongan. Masing-masing nilai saling berinteraksi satu sama lain dan berkembang secara dinamis.
Ilustrasi nilai religius. Foto:pixabay
Nilai ini mencerminkan keberimanan terhadap Tuhan yang Maha Esa yang diwujudkan dalam perilaku melaksanakan ajaran agama dan kepercayaan yang dianut, menghargai perbedaan agama, dan menjunjung tinggi sikap toleran.
Sikap toleran bisa dicerminkan dengan sikap menghargai pelaksanaan ibadah agama dan kepercayaan lain serta hidup rukun dan damai dengan pemeluk agama lain. Implementasi nilai karakter religius ini dapat ditunjukkan pula dalam sikap cinta damai, toleransi, dan menghargai perbedaan agama.
ADVERTISEMENT
Kemudian, individu juga harus memiliki karakter yang teguh pendirian, percaya diri, anti perundungan dan kekerasan, persahabatan, ketulusan, tidak memaksakan kehendak, mencintai lingkungan, serta melindungi yang kecil dan tersisih.
Nilai ini merupakan cara berpikir dan bersikap yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bangsa Indonesia. Tentunya ini mencakup bahasa, sosial, budaya, dan politik bangsa.
Setiap individu harus bisa menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya. Sikap nasionalis juga ditunjukkan melalui sikap apresiasi budaya bangsa sendiri, menjaga kekayaan budaya, cinta tanah air dan menghormati keragaman budaya, suku, dan agama.
Merupakan nilai didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan. Ia juga harus memiliki komitmen dan kesetiaan pada nilai-nilai kemanusiaan dan moral.
ADVERTISEMENT
Karakter integritas meliputi sikap tanggung jawab sebagai warga negara, aktif terlibat dalam kehidupan sosial, melalui konsistensi tindakan dan perkataan yang berdasarkan kebenaran.
Merupakan sikap dan perilaku tidak bergantung pada orang lain dan mempergunakan segala tenaga, pikiran, waktu untuk merealisasikan harapan, mimpi dan cita-cita. Siswa yang mandiri memiliki etos kerja yang baik, tangguh, berdaya juang, profesional, kreatif, keberanian, dan menjadi pembelajar sepanjang hayat.
Nilai ini mencerminkan tindakan menghargai semangat kerja sama dan bahu membahu menyelesaikan persoalan bersama. Dalam bersosialisasi selalu utamakan menjalin komunikasi dan persahabatan serta memberi bantuan atau pertolongan pada orang-orang yang membutuhkan.
Diharapkan siswa dapat menunjukkan sikap menghargai sesama, dapat bekerjasama, inklusif, mampu berkomitmen atas keputusan bersama, musyawarah mufakat, tolong menolong. Mereka juga diharapkan bisa memiliki empati dan rasa solidaritas, anti diskriminasi, anti kekerasan, dan sikap kerelawanan.
ADVERTISEMENT
(MSD)