Perbedaan antara Batuk Biasa dan Batuk Virus Corona
Konten dari Pengguna
26 Mei 2020 11:33 WIB
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
ADVERTISEMENT
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan sekitar dua pertiga pasien atau 67,7% pasien yang terinfeksi virus corona mengalami gejala batuk kering. Selain itu, WHO juga menyebut penderita COVID-19 mengalami sesak napas atau pneumonia, namun tidak disertai sakit tenggorokan.
Meski tidak bisa disebut sebagai 100% gelaja COVID-19 , penderita batuk kering tetap harus waspada. Itu karena jenis batuk tersebut lebih berpotensi menjadi gejala corona dibandingkan batuk basah yang menghasilkan dahak.
Namun, tidak semua batuk kering atau berdahak merupakan gejala virus corona. Sebab, batuk kering juga bisa jadi tanda adanya iritasi atau radang di tenggorokan.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat, batuk biasa sering kali terjadi secara tiba-tiba disertai pilek dan bersin. Namun, batuk tersebut bisa sembuh dalam waktu yang singkat, biasanya kurang dari dua pekan.
ADVERTISEMENT
Untuk itu, penderita batuk terutama yang kering tetap harus waspada dan menjaga kebersihan. Jika batuk tidak kunjung sembuh selama dua minggu, bahkan disertai demam dan sesak napas, tidak ada salahnya segera mengecek kondisi kesehatan.
(Rav)