Perbedaan SNMPTN dan SBMPTN sebagai Jalur Masuk Perguruan Tinggi Negeri

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
1 Juli 2022 9:14 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi perbedaan SNMPTN dan SBMPTN. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi perbedaan SNMPTN dan SBMPTN. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Memasuki Perguruan Tinggi Negeri menjadi impian sebagian besar siswa sekolah menengah akhir yang hendak memasuki jenjang perkuliahan. Selain biaya yang lebih murah, lulusan PTN dianggap memiliki peluang lebih besar dalam mencaari pekerjaan.
ADVERTISEMENT
Ada banyak jalan yang dapat ditempuh untuk masuk universitas negeri. Di antaranya yakni melalui jalur SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri) dan SBMPTN (Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri).
Sesuai dengan namanya, kedua jalur ini diperuntukkan bagi mereka yang ingin berkuliah di Perguruan Tinggi Negeri. SNMPTN diperuntukkan bagi siswa dengan nilai akademik yang baik dan stabil serta prestasi lain yang dimiliki.
Lalu, apa perbedaan SNMPTN dan SBMPTN? Berikut penjelasannya.
Ilustrasi perbedaan SNMPTN dan SBMPTN. Foto: Pixabay

Perbedaan SNMPTN dan SBMPTN

N. Ageng menuliskan dalam bukunya Maknai Perjuangan Calon Mahasiswa Baru bahwa perbedaan SNMPTN dan SBMPTN terletak pada alurnya. Jika SNMPTN adalah jalur yang mudah tanpa biaya pendaftaran dan hanya menggunakan nilai rapor, SBMPTN sebaliknya.
ADVERTISEMENT
SBMPTN adalah jalur yang sedikit rumit karena harus mendaftar terlebih dahulu untuk kemudian mengikuti ujian tulis. Saat mendaftar, ada biaya yang harus dibayar peserta dan para siswa dituntut harus mandiri dari mulai mendaftar hingga menyelesaikan ujian.
Di samping itu, siswa juga harus aktif mencari informasi agar tidak tertinggal jadwal yang penting. Berbeda dengan SNMPTN yang hanya mengacu pada nilai rapot, karena SBMPTN berbasis tes tulis, maka terdapat materi-materi yang harus dipelajari dan dipahami sebelum mengikuti ujian.
SBMPTN tidak berpengaruh pada domisili tempat tinggal karena keseluruhan penilaian murni diambil dari hasil ujian yang diselenggarakan. Jalur ini pun dinilai lebih adil dan tidak berdasarkan hoki (keberuntungan), sebab para siswa mengandalkan seluruh usaha dan ilmu yang telah dipelajari.
ADVERTISEMENT
Dalam proses penyelenggaraannya, SNMPTN diadakan lebih dahulu dari SBMPTN. Sehingga jalur SBMPTN dapat dijadikan sebagai back up plan (rencana cadangan) bagi mereka yang tidak lolos SNMPTN.

Tips Jika Gagal dalam SNMPTN

Persaingan SNMPTN serta SBMPTN sama ketatnya, hal ini membuat para calon mahasiswa kerap frustasi karena takut gagal. Sebab, snmptn dan sbmptn diikuti oleh peserta dari seluruh penjuru negeri.
Bagi yang belum lolos di jalur SNMPTN jangan khawatir. Berikut beberapa tips yang dapat dilakukan jika gagal dalam SNMPTN yang dikutip dari buku Maknai Perjuangan Calon Mahasiswa Baru:
Ilustrasi perbedaan SNMPTN dan SBMPTN. Foto: Pixabay

1. Jangan Berkecil Hati

Hal terpenting yang harus diterapkan dalam diri jika tidak lolos dalam SNMPTN adalah jangan berkecil hati. Yakinlah bahwa gagal SNMPTN bukan berarti gagal pula dalam tes yang lainnya. Kembalikan rasa percaya diri, serta jangan membanding-bandingkan diri dengan orang lain.
ADVERTISEMENT

2. Membuat Rencana Selanjutnya

Jangan berlarut-larut dalam kesedihan. Jika gagal dalam SNMPTN, segera buat rencana dan strategi berikutnya. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa setelah jalur SNMPTN, akan ada jalur SBMPTN yang dibuka. Jalur ini tentunya dapat dijadikan sebagai kesempatan kedua untuk bisa masuk perguruan tinggi negeri.
Di samping itu, biasanya kampus-kampus tertentu seperti Universitas Indonesia juga akan menyelenggarakan Ujian Mandiri selepas SBMPTN. Ujian Mandiri atau yang biasa disingkat dengan istilah UM ini dilaksanakan oleh PTN (Perguruan Tinggi Negeri) dengan sistem seleksi yang berbeda-beda. Walau memiliki biaya yang cukup mahal dari jalur yang lain, UM dapat dijadikan sebagai alternatif pilihan jika gagal pada jalur sebelumnya.

3. Kuatkan Tekad

Jika sudah dapat mengontrol diri dari rasa kecewa dan menentukan strategi selanjutnya, yang harus dilakukan adalah kuatkan kembali tekad dan semangat. Yakin dan fokus terhadap apa yang sedang dijalani, serta tetap berdoa dan meminta doa restu dari orang tua.
ADVERTISEMENT
(IMR)