Puasa Asyura: Sejarah, Niat, dan Tanggal Pelaksanaannya

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
5 Agustus 2022 17:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kurma sebagai ilustrasi puasa Asyura. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Kurma sebagai ilustrasi puasa Asyura. Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Menurut sejarah Islam, puasa Asyura merupakan amalan yang tadinya dikerjakan oleh kaum Yahudi. Mereka melaksanakan puasa di hari Asyura sebagai wujud rasa syukur atas selamatnya Nabi Musa AS serta Bani Israel dari kejaran musuhnya, Fir’aun dan kelompoknya.
ADVERTISEMENT
Sementara puasa Asyura dalam ajaran Islam baru dilaksanakan sejak Nabi Muhammad SAW pertama kali hijrah ke Madinah. Kala itu, beliau tiba di Madinah bertepatan dengan hari Asyura dan mendapati kaum Yahudi sedang berpuasa.
Setelah mendengar alasan kaum Yahudi berpuasa, Nabi Muhammad SAW bersabda, “Aku lebih berhak terhadap Musa daripada kalian (Yahudi), maka kami akan berpuasa pada hari itu sebagai bentuk pengagungan kami terhadap hari itu.” (HR. Abdullah bin Abbas).
Sejak saat itu, Nabi Muhammad SAW kemudian menganjurkan umat Islam untuk berpuasa pada 10 Muharram. Agar tidak menyerupai syariat kaum Yahudi, beliau juga memerintahkan umatnya untuk berpuasa di tanggal 9 Muharram (hari Tasu’a) dan 11 Muharram.
Anjuran tersebut sesuai dengan yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Puasalah pada hari Asyura dan bedakanlah diri kalian dengan kaum Yahudi. Puasalah sehari sebelumnya atau setelahnya.
ADVERTISEMENT
Bagi umat Islam yang ingin melaksanakan puasa Asyura, berikut bacaan niat dan tanggal pelaksanaannya di tahun ini menurut kalender Masehi.

Bacaan Niat Puasa Asyura

Alquran. Foto: Pixabay
Sama seperti puasa lainnya, puasa Asyura juga diawali dengan membaca niat pada saat sahur atau menjelang subuh. Dikutip dari buku Puasa Bukan Hanya Saat Ramadhan karya Ahmad Sarwat, berikut bacaan niat puasa Asyura yang bisa diamalkan umat Islam.
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ ِعَا شُورَاء لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin 'an ada'i sunnati 'Asyura lillahi ta'ala.
Artinya: “Aku berniat puasa sunah Asyura karena Allah SWT”

Tanggal Pelaksanaan Puasa Asyura

Nabi Muhammad SAW sangat menganjurkan umatnya untuk melaksanakan puasa Asyura. Sebab, puasa Asyura termasuk amalan sunnah di bulan Muharram, di mana bulan tersebut adalah yang paling utama setelah puasa di bulan Ramadhan.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut sesuai dengan dalil puasa Asyura berikut ini: “Rasulullah SAW pernah bersabda: Puasa yang paling utama setelah (puasa) Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah - Muharram. Sementara shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat malam.” (HR. Muslim).
Ada pun pelaksanaan puasa Asyura akan lebih baik jika dibarengi dengan puasa Tasu’a. Menurut laman NU Online, tahun ini puasa Tasu'a dan Asyura jatuh pada tanggal 7-8 Agustus 2022 dalam kalender Masehi.
Bagi umat Islam yang melaksanakan puasa Asyura, maka akan diberikan ganjaran berupa dihapuskan dosanya selama setahun. Keutamaan ini tercantum dalam hadis riwayat At Tirmidzi, yang berbunyi:
Dari sahabat Abu Qatadah, ia berkata bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda: Puasa hari Asyura, aku berharap kepada Allah agar Ia mengampuni dosa setahun yang lalu.” (HR. At Tirmidzi).
ADVERTISEMENT
(NDA)