Reuni 212 Kembali Digelar, Mari Kita Bandingkan dari 2017 hingga 2019

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
2 Desember 2019 11:17 WIB
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto udara Reuni 212 pada 2019 di Monas (Dok: Kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Foto udara Reuni 212 pada 2019 di Monas (Dok: Kumparan)
ADVERTISEMENT
Reuni 212 kembali digalakan pada 2 Desember 2019. Untuk ketiga kalinya, gerakan yang berawal dari Aksi Akbar 212 pada 2016 lalu berkumpul untuk merayakan aksi besar yang terjadi di Jakarta tersebut. 
ADVERTISEMENT
Karena sudah digelar untuk ketiga kalinya, PA 212 merencanakan reuni tersebut akan digelar setiap tahunnya di Monas. Jadi, setiap tanggal 2 Desember direncanakan bakal ada massa besar yang berkumpul di Monas.
Lalu apa yang membedakan dari tahun ke tahun? Berikut ringkasannya:
1. Jumlah Peserta
Reuni 212 pada 2018 (Dok: Kumparan)
Pihak panitia dari PA 212 selalu menklaim jika peserta yang ikut Reuni 212 selalu mencapai angka jutaan. Pada 2017, peserta diklaim mencapai angka 7,5 juta. Pada 2018 angka tersebut naik menjadi 8 - 11 juta perserta. Tahun ini, meskipun lebih kecil pihak panitia juga menklaim perserta yang ikut ada di angka ratusan ribu ataupun jutaan.
Namun tentu saja laporan tersebut berbeda dengan laporan dari kepolisian. Pada 2017 diperkirakan sekitar 30 ribu orang, sedangkan pada 2018 sekitar 40 ribu orang hadir di Monas. Pada 2019, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Gatot Eddy mengatakan jumlah peserta tersebut diperkirakan menurun menjadi angka 10 ribu orang. 
ADVERTISEMENT
2. Selalu Konsisten dengan Permintaan Pulangkan Habib Rizieq
Poster pulangkan Habib Rizieq Syihab di Reuni 212 2019 (Dok:Kumparan)
Isu yang selalu dibawa dari tahun ke tahun di reuni 212 adalah memulangkan imam besar FPI, Habib Rizieq Syihab. Permintaan tersebut selalu digaungkan dari tahun ke tahun. HRS yang sedang berada di Arab Saudi pasca adanya kasus pada 2016 lalu. Hingga saat ini, HRS sendiri belum bisa pulang ke Indonesia karena terganjal proses administrasi di imigrasi Arab Saudi.
Meskipun begitu, isu politik selalu lekat dengan Reuni 212. Pada 2017 dan 2018 isu tentang Pilpres 2019 begitu melekat. Bahkan pada 2018 Capres Prabowo Subianto diundang dan diberikan waktu untuk berpidato.
3. Anies Baswedan dan Beberapa Tokoh Politik Lain tak Pernah Absen
Gubernur DKI Anies Baswedan di Reuni Akbar 2017
Meskipun selalu menklaim jika Reuni 212 bukanlah acara politik, tapi tokoh-tokoh politik selalu hadir di setiap tahun. Gubernur DKI Anies Baswedan adalah salah satu tokoh yang tidak pernah absen. Lalu beberapa tokoh lainnya seperti Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid dan Waketum Gerindra Fadli Zon.
ADVERTISEMENT
Tentu saja pada 2018 lalu ada sosok Prabowo Subianto yang juga turut hadir. Saat itu ia merupakan Capres yang mendapatkan endorsement dari PA 212. Namun pada 2019, Prabowo bahkan tidak diundang oleh pihak panitia.