Rina Nose Idap Gangguan Mental Obsessive Compulsive Disorder, Apa Itu?

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
12 Juni 2020 15:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Rina Nose. Foto: instagram.com/@rinanose16
zoom-in-whitePerbesar
Rina Nose. Foto: instagram.com/@rinanose16
ADVERTISEMENT
Baru-baru ini, komedian dan presenter Rina Nose mengejutkan publik dengan pengakuan dirinya mengidap gangguan mental. Kisah itu ia bagikan di akun Instagram miliknya dalam foto yang memperlihatkan anjing peliharaannya.
ADVERTISEMENT
Dalam foto yang ia unggah pada pada Kamis (11/6) tersebut, Rina Nose tampaknya ingin meladeni warganet. Pasalnya, ia kerap dibanjiri pertanyaan tentang cara menjaga diri dari air liur anjing yang najis. Sebagaimana diketahui, Rina Nose merupakan seorang muslim.
Dalam caption Rina menjelaskan bahwa menjaga kebersihan bukanlah hal yang merepotkan. Bahkan Rina mengaku terkadang ia berlebihan dalam melakukan hal tersebut. Sebab, ia mengidap gangguan mental, yakni Obsessive Compulsive Disorder (OCD).
Apa itu Obsessive Compulsive Disorder? Dan mengapa seseorang bisa terdampak gangguan mental tersebut? Berikut penjelasan ilmiahnya secara psikologi.

OCD Adalah Gangguan Kecemasan

Dikutip dari psychiatry.org, Obsessive Compulsive Disorder (OCD) adalah gangguan kecemasan di mana orang memiliki pikiran dan dorongan yang tidak dapat dikendalikan (obsesi). Mereka merasa terdorong untuk melakukan sesuatu secara berulang-ulang (kompulsif).
ADVERTISEMENT
Pikiran dan tindakan tersebut berada di luar kendali pengidap. Meskipun pengidap mungkin tidak ingin melakukan hal tersebut, ia tidak berdaya untuk menghentikannya. Sebab, jika tidak melakukannya, mereka akan merasa cemas dan tidak nyaman.
Rina Nose mengatakan OCD membuatnya mandi setiap kali merasa berkeringat. Bahkan tata cara mandinya sering membuat kulit kering karena harus berkali-kali memastikan bahwa sudah tidak ada kotoran yang menempel di tubuh.
Rina juga mengaku merasa cemas ketika pergi ke toilet umum. Ia membersihkan toilet dengan alkohol berkali-kali. Rina juga merasa cemas ketika melihat sobekan kertas atau sisa-sisa tisu yang terkena air di lantai dan ketika orang lain meninggalkan jejak kotor atau berantakan di suatu tempat.
ADVERTISEMENT

Gejala OCD

Dikutip dari Mayo Clinic, pengidap OCD memiliki gejala obsesi, kompulsi, dan yang paling umum adalah memiliki kedua-duanya. Obsesi adalah pikiran, dorongan, atau gambaran mental yang mengganggu dan berulang-ulang, sehingga menyebabkan kecemasan. Contoh obsesi di antaranya takut terkontaminasi oleh benda atau ketika disentuh orang lain, stres ketika melihat benda atau sesuatu tidak tersusun secara teratur, dan lain-lain.
Sementara itu, kompulsi adalah dorongan untuk menanggapi pemikiran obsesif dengan melakukan sesuatu. Perilaku berulang ini dimaksudkan untuk mengurangi kecemasan akibat pemikiran obsesif. Kompulsi yang umum di antaranya adalah mencuci tangan atau membersihkan diri secara berlebihan, memeriksa apakah pintu sudah terkunci berulang kali, dan lain sebagainya.

Penyebab OCD

Dikutip dari Mayo Clinic, penyebab OCD belum sepenuhnya dipahami. Namun ahli umumnya menyebut bahwa OCD disebabkan oleh faktor biologis, yakni hasil dari perubahan kandungan kimia dalam tubuh atau perubahan fungsi otak.
ADVERTISEMENT
OCD juga mungkin disebabkan oleh faktor genetik, serta dari proses belajar. Atau dalam artian ketika seseorang mengamati anggota keluarga atau berkembang secara bertahap dari waktu ke waktu.
Rina Nose beranggapan OCD yang diidapnya mungkin turunan genetik dari sang ibu atau karena terbiasa melihat ibunya bersih dan rapih sejak ia kecil. Ini membuat Rina merasa bahwa bersih dan rapih merupakan suatu keharusan.
(ERA)