Sambut Hari Pahlawan, Ini 4 Tempat Bersejarah yang Jadi Saksi Pertempuran
Konten dari Pengguna
9 November 2020 10:25 WIB
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Saat itu pemuda Surabaya dan sekitarnya tidak gentar menghadapi pasukan Sekutu meski dengan senjata yang kalah canggih. Motto mereka hanya satu, yakni merdeka atau mati.
Nah, untuk merayakan Hari Pahlawan esok hari, Selasa (10/11), berikut adalah beberapa tempat bersejarah yang menjadi saksi bisu pertempuran 10 November 1945:
Hotel Majapahit
Hotel Majapahit Surabaya, atau yang dulunya bernama Hotel Yamato merupakan saksi bisu perlawanan rakyat terhadap kembalinya kolonial. Pada 19 September 1945, Belanda mengibarkan bendera merah putih biru di Surabaya, salah satunya Hotel Yamato, meskipun Indonesia telah mendelarasikan kemerdekaan .
Tentu saja ini menyulut emosi masyarakat. Beberapa pemuda bersitegang dengan orang-orang Belanda yang ada di hotel tersebut. Sebagian pemuda lainnya berinisiatif naik ke atas hotel dan menurunkan bendera Belanda.
ADVERTISEMENT
Mereka merobek bagian birunya, lalu mengibarkannya kembali sebagai bendera Merah Putih. Akibat peristiwa ini, hubungan pihak Belanda yang didukung Inggris dengan masyarakat Surabaya menjadi panas.
Jembatan Merah
Sekilas, Jembatan Merah yang membentang di atas sungai Kalimas, Surabaya tampak tidak jauh berbeda dengan jembatan lainnya. Yang membedakan hanya warna merah pada pagar pembatasnya.
Namun nama tersebut disematkan bukan karena warna jembatannya, melainkan sejarah kelam di baliknya. Pada 30 Oktober 1945, terjadi baku tembak yang menyebabkan pertumpahan darah.
Baku tembak tersebut turut menewaskan petinggi militer Inggris, Brigadir A.W.S. Mallaby. Beliau tewas di gedung Internatio yang letaknya tidak jauh dari Jembatan Merah.
Sejarah mencatat, tewasnya Mallaby merupakan salah satu latar belakang pertempuran 10 November 1945. Peristiwa berdarah itulah yang menjadi inspirasi penamaan Jembatan Merah.
ADVERTISEMENT
Tugu Pahlawan
Selain monumen Sura dan Baya, Tugu Pahlawan juga merupakan ikon kota terbesar kedua di Indonesia tersebut. Tugu Pahlawan berbentuk paku terbalik, dengan tubuh berbentuk lengkungan-lengkungan berjumlah 10, dan terbagi atas 11 ruas. Monumen yang terletak di pusat kota Surabaya ini memiliki tinggi 45 meter.
Angka-angka tersebut melambangkan peristiwa 10 November 1945. Ya, tugu ini memang secara khusus dibangun untuk mengingat peristiwa bersejarah tersebut. Monumen ini diresmikan pada 10 November 1952 oleh Presiden Soekarno.
Di area Tugu Pahlawan, terdapat makam pahlawan tidak dikenal. Konon, terdapat pejuang yang gugur pada pertempuran 10 November namun identitasnya tidak diketahui, sehingga dibuatlah pusara tanpa nama tersebut.
Museum 10 November Surabaya
Museum 10 November ada di area Tugu Pahlawan. Museum ini berbentuk limas seperti piramida dan diresmikan pada 19 Februari 2001 oleh Presiden Abdurahman Wahid. Di dalam museum, Anda dapat mengenang peristiwa 10 November dengan menyaksikan diorama, senjata, dokumentasi pertempuran, mendengar pidato Bung Tomo, hingga melihat barang-barang peninggalan beliau.
ADVERTISEMENT
(ERA)