Sejarah Black Friday, Pesta Diskon Besar-Besaran
Konten dari Pengguna
27 November 2020 14:56 WIB
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Black Friday menjadi hari yang ditunggu-tunggu banyak orang, khususnya para pemburu diskon . Sebab, di hari tersebut, sejumlah toko akan menawarkan diskon menarik secara besar-besaran.
ADVERTISEMENT
Black Friday sendiri diperingati setiap hari Jumat pertama setelah perayaan Thanksgiving. Tahun 2020, Black Friday jatuh pada hari ini, Jumat (27/11).
Sejarah Black Friday
Istilah Black Friday mulai digunakan oleh polisi Philadephia pada 1960-an. Kala itu, masyarakat kerap memadati jalan sehari setelah perayaan Thanksgiving. Mereka hendak menikmati promo yang ditawarkan oleh sejumlah gerai.
Tak hanya memadati jalan, sejumlah masyarakat juga membuat kekacauan. Mereka saling himpit ketika hendak masuk ke dalam gerai. Selain itu, mereka juga berkelahi di dalam toko untuk memperebutkan barang diskon.
Pada 2008, Black Friday mencetak sejarah terburuk. Seorang pria diinjak-injak hingga meninggal di swalayan Walmart, New York. Pria tersebut meninggal akibat sesak napas. Dua tahun sebelumnya, beberapa pembeli juga sempat mengalami luka-luka karena kericuhan Black Friday.
ADVERTISEMENT
Ketika istilah Black Friday mulai dikenal, beberapa penjual berusaha mengubah istilah Black Friday menjadi Big Friday. Sebab, istilah tersebut dianggap mengandung konotasi negatif. Kendati demikian, usaha mereka tak membuahkan hasil.
Pada 1966, istilah Black Friday semakin meluas lewat media cetak. Sejak saat itu, Black Friday pun kerap dikaitkan dengan hari belanja setelah Thanksgiving.
Setelah toko online bermunculan, istilah ini mulai menyebar ke berbagai belahan dunia. Istilah tersebut pun mulai digunakan di negara-negara lain.
Kini, Black Friday menjadi hari yang paling digemari setiap tahunnya. Momen tersebut kerap dimanfaatkan untuk membeli barang-barang yang diinginkan.
(GTT)