Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
Konten dari Pengguna
Sejarah Islam di Indonesia yang Berkembang Melalui Berbagai Saluran
6 Mei 2021 15:30 WIB
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Mengutip jurnal Kajian Proses Islamisasi Di Indonesia oleh Latifa Annum Dalimunthe (2016), terdapat setidaknya dua teori yang dapat menjelaskan proses Islamisasi di Indonesia. Pertama, penduduk pribumi melakukan kontak dengan agama Islam dan kemudian menganutnya.
Proses kedua yaitu orang-orang asing (Arab, India, Persia, China, dan lain-lain) yang memeluk agama Islam menetap di wilayah Indonesia, kawin dengan penduduk asli, dan mengikuti gaya hidup lokal hingga membaur menjadi seperti warga pribumi kebanyakan.
Pada permulaan abad 15, Islam telah memperkuat kedudukannya di Malaka, pusat rute perdagangan Asia Tenggara. Pengaruh Islam terus berkembang ke wilayah-wilayah Indonesia lainnya hingga jadilah seperti sekarang. Sejarah mencatat Islam di Indonesia disebarkan melalui beberapa saluran. Berikut penjelasan lengkapnya:
Islam Disebarkan Melalui Perdagangan
Di tahap permulaan, saluran Islamisasi yang dominan adalah perdagangan. Di abad ke-7, lalu lintas perdagangan sangat ramai. Para pedagang Muslim dari Arab, India, dan Persia berdagang ke negeri-negeri bagian Barat, Timur, dan Tenggara benua Asia.
ADVERTISEMENT
Para pedagang tersebut banyak yang bermukim di pesisir pulau Jawa. Bupati Majapahit yang ditempatkan di pesisir utara Jawa banyak yang masuk Islam, khususnya karena faktor hubungan ekonomi dengan pedagang-pedagang Muslim.
Islam Berkembang Melalui Perkawinan
Secara ekonomi, para pedagang Muslim memiliki status sosial yang lebih baik daripada mayoritas kaum pribumi. Oleh sebab itu wanita pribumi, khususnya puteri-puteri bangsawan tertarik untuk menjadi istri mereka.
Sebelum menikah mereka diislamkan lebih dahulu. Setelah mempunyai keturunan, tentu saja pengaruh Islam semakin luas. Akhirnya muncul kampung-kampung dan kerajaan-kerajaan Islam.
Islamisasi Melalui Tasawuf
Para sufi yang mahir dalam persoalan magis dan memiliki kemampuan menyembuhkan mengajarkan teosofi yang bercampur dengan ajaran yang sudah dikenal luas oleh masyarakat.
ADVERTISEMENT
Dengan tasawuf, “bentuk” Islam yang diajarkan kepada penduduk pribumi mempunyai kesamaan dengan kepercayaan yang sebelumnya mereka anut, yaitu agama Hindu. Dengan cara ini agama Islam mudah dimengerti dan diterima.
Pendidikan, Faktor Penting Penyebaran Islam
Kyai dan ulama-ulama mendirikan pesantren untuk mengajarkan ilmu agama. Setelah keluar dari pesantren, para murid diharap pulang ke kampung halaman masing-masing atau berdakwah ke tempat tertentu untuk mengajarkan Islam.
Islamisasi Melalui Kesenian
Kesenian juga menjadi media dakwah Islam. Saluran islamisasi melalui kesenian yang paling terkenal adalah pertunjukan wayang. Sunan Kalijaga menapilkan cerita wayang Mahabharata dan Ramayana, tetapi di dalam cerita itu disisipkan ajaran dan nama-nama pahlawan Islam. Kesenian lain yang dijadikan media Islamisasi antara lain hikayat, babad, seni bangunan, dan seni ukir.
ADVERTISEMENT
(ERA)