Sejarah Penetapan 22 Juni sebagai Ulang Tahun Jakarta

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
22 Juni 2020 10:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Monas Foto: Shutter stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Monas Foto: Shutter stock
ADVERTISEMENT
Tepat hari ini, Senin (22/6), DKI Jakarta memasuki usia ke-493. Penetapan tanggal 22 Juni sebagai hari ulang tahun DKI Jakarta tidak sembarangan.
ADVERTISEMENT
Penetapan tanggal 22 Juni diprakarsai oleh Wali Kota Jakarta, Sudiro, yang menjabat pada tahun 1953-1960. Dalam buku "Saudagar-Saudagar Baghdad dari Betawi" karya Alwi Shahab, dijelaskan bahwa saat itu sebenarnya Sudiro punya opsi untuk menetapkan tanggal-tanggal di penghujung bulan Mei.
Kala itu, Sudiro merasa perlu ada hari peringatan untuk Jakarta. Ia kemudian membentuk tim yang berisi para sejarawan ternama seperti Mohamad Yamin, Sukanto, dan wartawan senior Sudarjo Tjokrosisworo.
Setelah berbulan-bulan berunding, akhirnya dikeluarkanlah naskah berjudul Dari Jakyakarta ke Jakarta yang disusun Sukanto. Naskah tersebut merupakan usulan agar 22 Juni 1527 dijadikan hari lahir Jakarta.
Ilustrasi senja di Kota Tua Jakarta Foto: Shutter Stock
Mereka mengambil tanggal tepat saat Kerajaan Demak merebut kawasan Sunda Kelapa yang saat itu sedang diduduki Portugis. Berdasarkan sejarah, tanggal 22 Juni 1527 diketahui sebagai hari di mana Fatahillah dan pasukannya merebut Sunda Kelapa.
ADVERTISEMENT
Tanggal ini dipilih karena keberhasilan Fatahillah mengusir portugis dari Jayakarta. Tanggal tersebut dirasa cocok karena Sudiro ingin menghilangkan nuansa kolonialisme di Jakarta.
Namun terdapat beberapa sanggahan mengenai keputusan penetapan ini. Ada pula yang merasa bahwa momen penaklukan Jan Pieterszoon Coen terhadap Jayakarta yang kemudian mendirikan Batavia dirasa lebih rasional untuk diperingati sebagai HUT DKI Jakarta.
Namun, peristiwa yang dipimpin oleh Jan Pieterszoon Coen tersebut sarat akan kolonialisme. Padahal, di tahun 1600-an yang bersamaan dengan masa kepemimpinan Pieterszoon itulah nuansa bangun kota Jakarta lebih jelas. Hanya saja kolonialismenya sangat kuat.
Itulah sejarah awal penetapan tanggal 22 Juni sebagai hari ulang tahun DKI Jakarta yang diperingati setiap tahunnya. Selamat memperingati HUT ke-493 Jakarta!
ADVERTISEMENT
(AYA)