Subhanallah Wa Bihamdihi, Kalimat Dzikir yang Disenangi Allah SWT

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
28 Mei 2021 8:21 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi mengamalkan kalimat dzikir Subhanallah wa bihamdihi Foto: iStock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mengamalkan kalimat dzikir Subhanallah wa bihamdihi Foto: iStock
ADVERTISEMENT
Subhanallah wa bihamdihi merupakan cara umat Muslim dalam berdzikir dan bertasbih kepada Allah. Dengan membaca dan mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari, Allah akan mengampuni segala dosa-dosanya.
ADVERTISEMENT
Dalam buku Zikir Zikir Pembersih dan Penenteram Hati oleh M. Rojaya, subhanallah wa bihamdihi artinya Mahasuci Allah dan Pujian untuk-Nya. Adapun keutamaan dari membaca kalimat ini akan diampuni segala dosa-dosanya sebagaimana dijelaskan dalam hadits berikut:
“Barangsiapa membaca subhanallahi wa bihamdihi (Mahasuci Allah dan Pujian untuk-Nya) dalam sehari sebanyak seratus kali, maka dosa-dosanya akan diampuni, walaupun sebanyak buih di lautan.” (HR. Bukhari, Muslim, dan Malik)
Dari hadits tersebut dapat diketahui bahwa bacaan dzikir subhanallah wa bihamdihi dianjurkan untuk dibaca sebanyak seratus kali dalam sehari. Kemudian, Allah akan mengampuni dosa-dosa seorang Muslim yang jumlahnya tak terhitung seperti buih di lautan.
Selain itu, kalimat dzikir ini disenangi oleh Allah SWT. Sebagaimana diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, yang artinya:
ADVERTISEMENT
“Dua kalimat yang ringan di lisan dan berat di timbangan, dan dua-duanya disenangi oleh Allah, yaitu kalimat ‘subhanallah wa bihamdihi, subhanallah al-azhim’.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Dengan banyaknya keutamaan dan keistimewaannya, bacaan dzikir ini merupakan amalan yang dianjurkan untuk dilakukan umat Muslim. Tidak lupa juga mengerjakan ibadah wajib dan meninggalkan segala larangan-Nya untuk mendapatkan keberkahan dan surga Allah SWT.
(PDN)