Tata Cara Puasa Idul Adha: Puasa Arafah dan Tarwiyah

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
16 Juni 2021 17:16 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi tata cara puasa Idul Adha. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi tata cara puasa Idul Adha. Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Puasa Idul Adha menjanjikan pahala yang besar bagi umat Muslim yang menjalankannya. Meski hukumnya sunah, tidak wajib seperti puasa di bulan Ramadan, puasa Idul Adha sangat dianjurkan untuk diamalkan.
ADVERTISEMENT
Ada dua puasa sunah menjelang Hari Raya Idul Adha, yakni puasa Arafah dan Tarwiyah. Untuk puasa Arafah, salah satu keutamaannya adalah menghapus dosa 2 tahun yang lalu dan 2 tahun yang akan datang. Rasulullah saw bersabda:
"Puasa hari Arafah dapat menghapus dosa dua tahun yang telah lalu dan akan datang, dan puasa Asyura (tanggal 10 Muharram) menghapus dosa setahun yang lalu." (HR Muslim).
Puasa Arafah merupakan amalan yang dapat melengkapi kekurangan amalan wajib dan meningkatkan derajat seseorang di hadapan Allah SWT. Karenanya, ada baiknya seorang Muslim mengetahui tata cara puasa Arafah dan Tarwiyah
Di bawah ini akan dijelaskan secara lengkap mengenai tata cara puasa Arafah dan Tarwiyah.

Tata Cara Puasa Idul Adha: Arafah dan Tarwiyah

Ilustrasi tata cara puasa Idul Adha. Foto: Unsplash
Hari Raya Idul Adha dirayakan pada tanggal 10 Dzulhijjah. Merujuk pada kalender Masehi, untuk tahun ini, tanggal 10 Dzulhijjah jatuh pada 20 Juli 2021. Maka, puasa Tarwiyah dan Arafah dilaksanakan 8 dan 9 Dzulhijjah atau 18 dan 19 Juli 2021.
ADVERTISEMENT
Sebelum menjalankan ibadah puasa Tarwiyah dan Arafah, umat Muslim harus membaca niatnya terlebih dahulu.
نويت صوم التروية سنة لله تعالى
"Nawaitu shauma al tarwiyata sunnatan lillahi ta’ala"
Artinya: "Saya niat berpuasa sunah Tarwiyah karena Allah ta’ala."
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ يَوْمِ عَرَفَةَ لِلهِ تَعَالَى
"Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnati Arafah lillâhi ta‘ala."
Artinya: “Aku berniat puasa sunah Arafah esok hari karena Allah SWT.”
Itu adalah bacaan niat untuk dilafalkan pada malam hari hingga sebelum terbit fajar pada 9 Dzulhijjah. Untuk niat yang dibaca pada siang harinya, bacaannya adalah sebagai berikut.
نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ عَرَفَةَ لِلهِ تَعَالَى
ADVERTISEMENT
"Nawaitu shaumahadzal yaumi ‘an ada’i sunnati Arafah lillahi ta'ala."
Artinya: "Saya berniat puasa sunnah Arafah pada hari ini karena Allah Swt."
Setelah itu, diwajibkan bagi yang berpuasa untuk menahan diri dari hal-hal yang membatalkan hingga waktu berbuka. Keesokan harinya, umat Muslim dapat melaksanakan sholat Idul Fitri secara berjamaah.
(AFM)