Tata Cara Sholat Idul Fitri Secara Berjamaah Atau Sendiri

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
18 Mei 2020 10:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi sholat ied berjamaah di tanah lapang. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi sholat ied berjamaah di tanah lapang. Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Suasana perayaan Hari Raya Idul Fitri tahun ini akan terasa berbeda dibandingkan tahun sebelumnya. Ini dikarenakan situasi di seluruh dunia masih dihantui oleh pandemi virus corona. Akibatnya, ada pembatasan ruang gerak bagi masyarakat, sehingga shalat Ied yang biasa dilakukan berjamaah di tanah lapang atau masjid akan ditiadakan.
ADVERTISEMENT
Namun, melalui fatwa Nomor 28 Tahun 2020, MUI mengungkapkan bahwa sholat ied tetap bisa dilaksanakan berjamaah di masjid dan tanah lapang.
Dengan catatan, wilayah tersebut dinilai aman dari penularan virus corona, sehingga ada pelonggaran physical distancing. Akan tetapi, pelaksanaan sholat ied harus tetap memperhatikan protokol kesehatan yang berlaku.
Sementara, jika di wilayah tersebut terdapat kasus virus corona dan memungkinkan terjadinya penularan, maka sholat ied bisa dilaksanakan di rumah masing-masing secara berjamaah ataupun sendiri. Apabila sholat ied dilaksanakan secara berjamaah, ketentuan jamaahnya harus berjumlah empat orang, yakni satu iman dan tiga makmum.
Sholat Ied bisa dilakukan sejak matahari terbit sampai masuk waktu zuhur. Dilaksanakan dua rakaat dan terdapat khutbah setelahnya. Tapi, pelaksanaan sholat ied di rumah bisa dilakukan tanpa disertai khutbah.
ADVERTISEMENT

Tata Cara

Adapun tata cara pelaksanaan sholat Ied di rumah secara sendiri atau berjamaah sebagai berikut.
Ilustrasi sholat ied sendirian di rumah. Foto: Freepik
Sholat dimulai tanpa adanya azan dan iqamah, tapi cukup menyerukan kalimat "ash-shalâtu jâmi‘ah", yang berarti "sholat jama'ah akan segera didirikan."
Pertama, sholat ied didahului oleh niat yang dilafalkan berupa
أُصَلِّي سُنَّةً لعِيْدِ اْلفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ (مَأْمُوْمًاإِمَامًا) لِلهِ تَعَــــالَى
ushallî rak‘ataini sunnatan li ‘îdil fithri”. Ditambah kata “imâman” jika menjadi imam, dan “ma'mûman” jika menjadi makmum.
Artinya “Aku niat shalat sunnah Idul Fitri dua rakaat (menjadi makmum/imam) karena Allah ta’ala.”
Apabila sholat ied dilaksanakan sendiri, maka niatnya menjadi
أُصَلِّي سُنَّةً لعِيْدِ اْلفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ مُنْفرِدا لِلهِ تَعَــــالَى
"Ushallii sunnatan lii'idil fitri rak'ataini munfaridan lillahi taa'ala"
ADVERTISEMENT
Artinya, "Aku niat salat sunah Idul Fitri dua rakat sendirian karena Allah Ta'ala."
Kedua, takbiratul ihram layaknya sholat biasa. Setelah membaca doa iftitah, disunahkan untuk melakukan takbir hingga tujuh kali di rakaat pertama. takbir dilakukan sambil mengangkat tangan dan melafalkan “allâhu akbar”. Di sela-sela takbir, dianjurkan membaca,
سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ
"Subhanallah wal hamdulillah walaa ilaaha illallah wallahu akbar."
Artinya, “Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada tuhan selain Allah, Allah maha besar.”
Ketiga, membaca Surat Al-Fatihah. Dilanjutkan dengan membaca surat al-A'lâ. Lalu ruku’, sujud, duduk di antara dua sujud, dan seterusnya hingga berdiri lagi seperti shalat biasa.
Keempat, dalam posisi berdiri pada rakaat kedua, lakukan takbir lagi sebanyak lima kali seperti di rakaat pertama. Kemudian membaca surat Al-Fatihah dan berlanjut ke surat Al-Ghâsyiyah. Lalu rukuk, sujud, dan seterusnya hingga berakhir pada salam.
ADVERTISEMENT
(RAA)