Ucapan Belasungkawa Islam Sesuai Ajaran Rasulullah

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
5 Juli 2021 11:02 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi mengucap belasungkawa dalam Islam saat ada Muslim yang meninggal dunia. Foto: Fakhri Hermansyah/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mengucap belasungkawa dalam Islam saat ada Muslim yang meninggal dunia. Foto: Fakhri Hermansyah/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Ucapan belasungkawa dalam Islam disampaikan kepada orang yang terkena musibah. Ucapan ini disampaikan sebagai bentuk rasa empati kepada sesama umat Islam.
ADVERTISEMENT
Belasungkawa diartikan sebagai pernyataan turut berduka cita. Tujuan penyampaian ucapan ini bukan hanya sebagai kalimat penghibur, melainkan bentuk refleksi kepedulian seseorang kepada kerabat dekatnya.
Ucapan belasungkawa misalnya dapat diucapkan kepada orang yang anggota keluarganya meninggal atau terkena musibah bencana alam. Ucapan belasungkawa berisi kalimat dan doa yang baik.
Rasulullah SAW telah mencontohkan ucapan belasungkawa kepada umat Muslim. Seperti apakah ucapan belasunkawa sesuai ajaran Rasulullah? Simak ulasan berikut.

Ucapan Belasungkawa Islam

Ilustrasi ucapan belasungkawa Islam. Foto: Unsplash
Mengutip kitab Majmu’Sryarif Kamil (2007:291-293), lafaz istirja’ atau ucapan belasungkawa adalah sebagai berikut:
إِنَّا لِلَّٰهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ‎
Innalillahi wa innailaihi raaji’uun.
Artinya: Sesungguhnya semua ini hanyalah milik Allah, dan hanya kepada-Nya kami kembali.
Ucapan tersbeut tercantum dalam surat Al Baqarah ayat 155-156 yang berbunyi: "Dan sesungguhnya akan kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan ‘Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun." (QS. Al Baqarah: 155-156)
ADVERTISEMENT
Selain itu, dalam sebuah hadis diriwayatkan Rasulullah bertakziyah ke rumah Zainab yang baru saja ditinggal mati anaknya, Umamah. Kemudian Rasulullah mengungkapkan ucapan belasungkawa kepada Zainab seperti berikut:
إِنَّ لِلَّهِ مَا أَخَذَ وَلَهُ مَا أَعْطَى، وَكُلٌّ عِنْدَهُ بِأَجَلٍ مُسَمًّى فَلْتَصْبِرْ وَلْتَحْتَسِبْ
Innalillahi maa aghodha walaahu maa a'too wakullu ngingdhahu biajalimmusammaa faltashbir waltahtasib.
Artinya: Milik Allah apa yang Allah ambil, dan milik Allah pula apa yang Allah berikan. Dan segala sesuatu telah Allah tetapkan batas waktunya. Maka bersabar dan berharaplah pahala dari musibah yang menimpamu ini (HR. Bukhari no 1284).
Lalu dianjurkan ditambah dengan bacaan berikut:
أَعْظَمَ اللهُ أَجْرَكَ،، وَأَحْسَنَ عَزَاءَكَ،، وَغَفَرَ لِمَيِّتِكَ
A'dzhomallahu aj'roka wa ahsana ngazaa aka aghofaro limayyitika.
ADVERTISEMENT
Artinya: Semoga Allah memperbanyak pahalamu, menimbulkan kegembiraan pada hatimu dan mengampuni dosa orang yang meninggalkanmu (Imam An-Nawawi, Al-Adzkar, hal. 126).
(AFM)