Waktu untuk Muhasabah Diri beserta Manfaat bagi yang Melakukannya

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
9 Desember 2022 11:21 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi muhasabah diri. Foto: Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi muhasabah diri. Foto: Pexels
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Muhasabah diri merupakan kegiatan yang sangat dianjurkan dalam ajaran Islam. Kegiatan ini dianggap sebagai salah satu bentuk ikhtiar seorang manusia untuk senantiasa memperbaiki kekurangan yang ada pada dirinya.
ADVERTISEMENT
Mengutip buku Yuk, Muhasabah karya A Kang Mastur, muhasabah secara etimologis merupakan bentuk mashdar (dasar) dari kata hasiba-yahsabu-hisab yang berarti “melakukan kegiatan perhitungan”.
Dalam terminologi Islam, muhasabah dimaknai sebagai upaya seseorang untuk melakukan evaluasi atau introspeksi diri atas segala kebaikan dan keburukan yang telah dijalaninya. Muhasabah dapat bersifat vertikal (berhubungan dengan Tuhan), maupun horizontal (berhubungan dengan sesama manusia).
Lantas, kapan sebaiknya muhasabah dilakukan? Simak penjelasan terkait waktu untuk muhasabah diri selengkapnya dalam tulisan di bawah ini.

Waktu untuk Muhasabah Diri

Ilustrasi waktu untuk muhasabah diri. Foto: Pexels
Dirangkum dari laman Nahdlatul Ulama (NU Online), Imam Al-Ghazali menjelaskan bahwa muhasabah diri sebaiknya dilakukan setiap Muslim secara rutin, baik harian, mingguan, bulanan, maupun tahunan.
Adapun waktu terbaik untuk muhasabah diri adalah pada awal hari (pagi) sebagaimana tertulis dalam kitab Ihya Ulumiddin berikut.
ADVERTISEMENT
اعلم أن العبد كما يكون له وقت في أول النهار يشارط فيه نفسه على سبيل التوصية بالحق فينبغى أن يكون له في آخر النهار ساعة يطالب فيها النفس ويحاسبها على جميع حركاتها وسكناتها
Artinya: “Ketahuilah, seorang hamba sebagaimana menyediakan waktu pada awal hari untuk menentukan syarat yang berat bagi dirinya sebagai nasihat pada kebenaran seyogianya menyediakan waktu pada ujung hari untuk ‘menuntut’ dan ‘mengadili’ dirinya baik gerak maupun diamnya,” (Imam Al-Ghazali, Ihya Ulumiddin, 2018 M: IV/420)
Menurut Imam Al-Ghazali, muhasabah diri di awal waktu penting dilakukan untuk merencanakan kebaikan dan meneguhkan komitmen agar menjauhi keburukan dalam satu hari tersebut.
Dalam kitab Ihya Ulumiddin, Imam Al-Ghazali juga menganjurkan setiap Muslim untuk bermuhasabah di ujung hari (malam). Waktu ini merupakan momen yang paling tepat untuk mengintrospeksi dan mengevaluasi semua perbuatan dirinya sepanjang hari.
ADVERTISEMENT

Manfaat Muhasabah Diri

Ilustrasi manfaat muhasabah diri. Foto: Unsplash
Dalam ajaran Islam, muhasabah merupakan suatu keharusan untuk setiap Muslim. Dengan bermuhasabah, manusia mendapatkan kesempatan untuk menghisab dirinya sendiri sebelum dihisab langsung oleh Allah SWT di akhirat.
Anjuran untuk melakukan muhasabah diri juga tercantum dalam berbagai ayat Al-Quran maupun hadist rasul, salah satunya ada surat berikut.
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌ ۢبِمَا تَعْمَلُوْنَ
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Hasyr:18)
Muhasabah diri akan memberikan banyak manfaat bagi orang yang melakukannya. Diambil dari buku Ilmu Tasawuf karya Dr. H. Imam Kanafi, M.Ag., berikut adalah beberapa manfaat muhasabah diri.
ADVERTISEMENT
1. Mengetahui kelemahan diri agar dapat memperbaikinya.
2. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT.
3. Mendekatkan diri kepada Allah SWT.
4. Menyadari bahwa manusia bukanlah makhluk yang sempurna dan selalu membutuhkan Allah SWT.
5. Meringankan beban hisab di akhirat karena sudah sering menghisab diri sendiri dan berusaha memperbaikinya.
(AAA)