5 Fakta Perkebunan Mayat di AS yang Biarkan Ribuan Mayat Membusuk
Konten dari Pengguna
24 Desember 2018 14:25 WIB
Tulisan dari Berita Heboh tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Jika membicarakan perkebunan mungkin yang terpikirkan banyak orang adalah pohon-pohon dengan buahnya yang bisa dipetik atau terdapat berbagai macam sayuran. Berbeda, perkebunan satu ini sangat ekstrem. Di dalamnya justru berisi ribuan mayat yang dibiarkan tergeletak dengan berbagai macam posisi.
ADVERTISEMENT
Berikut 5 fakta perkebunan mayat yang berada di tanah sebuah universitas di Amerika.
1. Didirikan oleh William Bass
Foto: YouTube
Tahun 1972, seorang dokter bernama William Bass melakukan revolusi bagi dunia forensik. Mulanya sekitar tahun 1970, para ilmuwan forensik yang bertugas pada kasus-kasus kriminal hanya mampu mengamati mayat menggunakan bangkai babi karena dianggap secara fisiologis keduanya dianggap mirip.
Baru setelah dua tahun berselang, Bass melakukan gebrakan untuk memudahkan pengamatan mayat dengan mendirikan perkebunan mayat pertama di dunia.
2. Latar Belakang Pendiriannya
Foto: YouTube
Ide Bass untuk mendirikan perkebunan mayat itu dilatarbelakangi saat dirinya ditugasi menyelidiki kasus lokal terkait jenazah dari era perang sipil. Saat itu Bass membuat analisis yang salah dengan menyatakan jenazah yang diselidikinya adalah milik orang baru.
ADVERTISEMENT
Padahal jenazah tersebut adalah prajurit Perang Sipil yang awet karena pembalseman dari peti besi yang tertutup rapat.
3. Berada di Tanah University of Tennesse Knoxville
Foto: YouTube
Atas kesalahan yang dilakukannya dalam tugas penyelidikan mayat, Bass sadar masih dibutuhkan penelitian terkait dekomposisi manusia. Oleh sebab itu ia kemudian memutuskan mendirikan perkebunan mayat yang berada di tanah University of Tennesse Knoxville, Amerika Serikat.
4. Terdapat Lebih dari 1.800 Mayat
Foto: YouTube
Perkebunan yang didirikan tahun 1972 itu kemudian digunakan oleh para peneliti untuk meninggalkan tubuh manusia yang disumbangkan. Ribuan mayat dibiarkan membusuk di bawah pengawasan para peneliti.
ADVERTISEMENT
Terdapat lebih dari 1.800 mayat di perkebunan mayat yang terletak di tanah University of Tennesse itu. Bahkan sekitar 4.000 orang telah mendaftar untuk menyumbangkan jasadnya kelak setelah meninggal.
5. Posisi Mayat di Tangki Air hingga Diikat di Pohon
Foto: YouTube
Para peneliti biasanya akan menyetor mayat telanjang ataupun yang dibalut pakaian untuk dilakukan penelitian. Bahkan mereka kadang membiarkannya di bawah sinar matahari, di tempat teduh, atau di rumput yang tinggi.
Untuk melindungi mayat dari hewan pemangsa,seperti burung, peneliti biasanya memasang kawat. Namun, tak jarang mayat-mayat itu dibiarkan terbuka. Selain itu juga ada yang direndam di tangki air, diikat di pohon, atau bahkan ditempatkan di dalam badan mobil. Hal itu biasanya dilakukan untuk mengamati contoh mayat korban pembunuhan.
ADVERTISEMENT
(zhd).