news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

7 Istilah Asing yang Muncul di Debat Capres 2019

Berita Heboh
Membicarakan apa saja yang sedang ramai.
Konten dari Pengguna
18 Februari 2019 19:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Heboh tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Debat capres tahap dua: kumparan
Debat capres yang dilaksanakan malam berjalan lancar dan cukup seru. Menyisakan banyak tagar, mulai dari serius sampai yang bercanda di twitter, sebagai tanda cukup banyak masyarakat yang menyaksikannya.
ADVERTISEMENT
Debat capres ini cukup berbeda dengan yang sebelumnya. Selain tanpa kisi-kisi, para capres juga berlaga sendiri tanpa ditemani wakilnya.
Sama seperti debat sebelumnya pula, netizen tak hanya mendapatkan jawaban atas keraguan siapa presiden yang akan dipilihnya. Tapi, netizen juga mendapatkan informasi yang mungkin baru saja didengar setelah debat capres semalam.
Informasi baru itu juga bisa berupa istilah asing yang tidak akrab didengar masyarakat, seperti 'unicorn' sampai revolusi industri 4.0. Nah, kira-kira apa sih maksud dari istilah-istilah asing yang ada di debat capres tahap kedua semalam?
1. Unicorn
Sumber foto: Medium
Yak, unicorn adalah istilah asing yang cukup menyita perhatian publik. Setelah debat usai pun pembahasan tentang unicorn masih ramai dibicarakan. Sebab, capres nomor urut 2 tampak kebingungan dengan istilah unicorn yang diajukan oleh capres nomor urut 1.
ADVERTISEMENT
"Unicorn unicorn yang online itu kan?" tanya Prabowo.
Nah, sebenernya apa sih unicorn itu? Unicorn yang Jokowi maksud ialah perusahaan start-up yang punya valuasi nilai ekonomi mencapai 1 milliar dolar AS. Ada 4 perusahaan Indonesia yang tercatat sebagai unicorn, antara lain Gojek, Tokopedia, Bukalapak, dan Traveloka.
2. Palapa Ring
Sumber foto: Kominfo
Istilah asing ini masih berkaitan erat dengan 'unicorn'. Itu karena, Jokowi telah membangun Palapa Ring untuk mendukung unicorn Indonesia.
Palapa Ring merupakan proyek infrastruktur telekomunikasi yang dapat mengintegrasikan seluruh jaringan telekomunikasi di Indonesia, mulai dari telepon, radio, bahkan internet. Sebab, proyek ini punya panjang yang mencapai 36.000 kilometer dan akan menjangkau 440 kota atau kabupaten di Indonesia. Saat ini, di bagian barat dan tengah Indonesia telah selesai dibangun pada Maret 2018, sedangkan di bagian Timur Indonesia pembangunannya sudah mencapai 89,57%.
ADVERTISEMENT
3. Revolusi Industri 4.0
Sumber foto:Pixabay
Hayo siapa yang belum tahu apa itu revolusi industri 4.0? Istilah ini juga digunakan saat kedua capres diberikan pertanyaan seputar energi dan pangan.
Singkatnya, revolusi industri 4.0 merupakan era yang kita jalani saat ini. Revolusi industri generasi keempat menggabungkan antara dunia online dengan dunia usaha, industri, dan manufaktur dengan menggunakan internet dan teknologi. Di era ini tak heran bila kita sering menjumpai robot pintar bahkan kendaraan yang bisa bergerak sendiri.
4. Teknologi AI
Sumber foto: Pixabay
Artificial Intelegent berkali-kali disebutkan kedua capres, terutama ketika membahas revolusi industri 4.0.
Teknologi Artificial Intelegent atau kecerdasan buatan yang akan terlihat seperti kecerdasan ilmiah pada manusia. Teknologi ini dibuat untuk memudahkan pekerjaan manusia lantaran bisa dibantu oleh robot yang punya kemampuan seperti manusia. Tak hanya pada robot, teknologi AI juga sudah banyak diterapkan pada smartphone.
ADVERTISEMENT
5. Konflik Agraria
Sumber foto: kumparan
Ea, istilah ini seharusnya sih sudah cukup lumrah diketahui beberapa orang. Sebab, bahasan tentang konflik agraria atau pembebasan lahan cukup ramai dibicarakan bahkan sebelum debat capres berlangsung.
Konflik agraria tak hanya seputar masalah pembebasan lahan saja, namun, juga termasuk masalah perebutan sumber daya alam yang terjadi di antara kedua belah pihak dan berkaitan erat dengan pembangunan sesuatu, seperti pabrik atau infrastruktur.
6. Biodesel B20 dan B100
Sumber foto: kumparan
Dikutip dari laman Direktoran Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE), biodesel B20 ialah bahan bakar yang terdiri dari 20% bahan organik, bisa dari minyak nabati maupun lemak hewani, dan 80% minyak sejenis solar. Sedangkan biodesel100, merupakan bahan bakar yang seluruh kandungannya terdiri dari minyak nabati. Bisa dari sawit, jarak, dan kemiri cina.
ADVERTISEMENT
Biodesel B20 ini muncul saat moderator memberikan kedua capres pertanyaan seputar tata kelola sawit. Sedangkan biodesel B100 muncul ketika Jokowi mengklaim jika Indonesia bisa melanjutkan produksi biodesel yang awalnya B20 mencapai B100.
7. Tani Hub
Sumber foto: Tani Hub
Saat sedang membahas revolusi industri 4.0, Jokowi menyebut nama TaniHub. TaniHub ialah sebuah startup berbasis aplikasi pelayanan online yang menghubungkan petani lokal dengan customernya di seluruh Indonesia. Sehingga petani lebih mudah memasarkan hasil pertaniannya, dan masyarakat bisa membeli kebutuhan sayur mayur dan buah-buahan dengan mudah melalui aplikasi.