Benarkah Otak Manusia Bisa Diserang Hacker?

Berita Heboh
Membicarakan apa saja yang sedang ramai.
Konten dari Pengguna
9 November 2018 10:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Heboh tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Benarkah Otak Manusia Bisa Diserang Hacker?
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Hacker bisa kita anggap sebagai musuh utama para peselancar di internet. Sebenarnya para hacker sangat bermanfaat dalam membuat sistem keamanan untuk sebuah aplikasi khususnya di internet.
ADVERTISEMENT
Namun, ada pula hacker yang menyalahgunakan kemampuannya untuk mencuri berbagai data dan informasi pribadi para pengguna internet. Biasanya ketika kita membuat akun sosial media atau e-mail maka data pribadi kita akan diminta dan kemudian direkam lalu disimpan di sana. Data itulah nantinya yang akan dicuri oleh para hacker untuk memperoleh keuntungan bagi mereka.
Benarkah Otak Manusia Bisa Diserang Hacker? (1)
zoom-in-whitePerbesar
(Sumber: The Conversation)
Dalam 20 hingga 30 tahun ke depan, operasi implan memori ke otak sudah bukan menjadi hal yang mustahil untuk dilakukan. Implan tersebut bertujuan agar manusia bisa menyimpan berbagai memori penting yang mereka butuhkan nantinya sehingga tingkat kelupaan pun akan menjadi minim. Selain itu pula mereka akan bisa merekam bahkan memutar ulang semua yang mereka dengar atau lihat pada hari itu.
ADVERTISEMENT
Akan tetapi, perusahan pembuat perangkat lunak antivirus asal Rusia bernama Kaspersky Lab bekerja sama dengan University of Oxford Functional Neurosurgery Group dan menerbitkan sebuah laporan pada 29 Oktober kemarin. Mereka menyebutkan bahwa memori implan tersebut justru akan sangat riskan untuk dibajak oleh para hacker.
Benarkah Otak Manusia Bisa Diserang Hacker? (2)
zoom-in-whitePerbesar
(Sumber: shutterstock)
Apalagi pada saat awal-awal ketika aplikasi yang digunakan dokter untuk para pasiennya masih dalam tahap uji coba. Studi mencatat bahwa perusahaan biomedis telah mencari cara untuk mengubah atau memulihkan ingatan para pasien post traumatic stress disorder (PTSD).
Ancaman pertama yang mungkin dihadapi oleh para pasien implan memori otak adalah transfer data yang tidak terenkripsi sehingga hacker dengan mudahnya bisa memperoleh informasi yang tidak terlindungi kata sandi.
ADVERTISEMENT
Selain itu pula manipulasi data yang dilakukan oleh hacker terhadap pasien bisa menyebabkan perubahan pengaturan dalam otak yang nantinya menyebabkan rasa sakit hingga kelumpuhan pada pasien. Oleh karena itu, mereka diharapkan menggunakan kata sandi yang rumit dan tidak mudah ditebak agar para hacker susah untuk membajak informasi tersebut.
Masalah lain yang mungkin terjadi adalah dokter yang tidak mungkin menghafal kata sandi aplikasi para pasiennya yang berjumlah lebih dari satu orang. Kaspersky pun menganjurkan bahwa dibutuhkan alternatif lain untuk perangkat tersebut sehingga dokter bisa mengakses aplikasi ketika pasiennya dalam kondisi darurat.
Meskipun begitu masyarakat tidak perlu takut akan ancaman tersebut karena tentunya para profesional dalam bidang kesehatan seperti dokter, industri keamanan, serta pengembang aplikasi akan memastikan bahwa semuanya dalam kondisi aman sebelum diaplikasikan kepada manusia.
ADVERTISEMENT