Binaraga China Meninggal Akibat Virus Corona Usai Tolak Pakai Masker

Berita Heboh
Membicarakan apa saja yang sedang ramai.
Konten dari Pengguna
11 Februari 2020 19:58 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Heboh tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Qiu Jun. Foto: Twitter/@CapaMagGundem
zoom-in-whitePerbesar
Qiu Jun. Foto: Twitter/@CapaMagGundem
ADVERTISEMENT
Virus Corona masih mewabah dan telah menewaskan lebih dari 1000 jiwa. Virus yang muncul di Kota Wuhan, China, sejak pertengahan Desember 2019 ini pun sudah menjangkit lebih dari 43 ribu orang.
ADVERTISEMENT
Tak hanya di Negeri Tirai Bambu, Virus Corona telah menyebar ke puluhan negara lainnya. Melansir Daily Star, virus ini pun menewaskan seorang binaragawan berusia 72 tahun asal China bernama Qiu Jun.
Selama 4 hari, Qiu Jun dirawat di rumah sakit sebelum akhirnya meninggal dunia akibat pneumonia pada 6 Februari 2020. Qiu Jun terinfeksi Virus Corona usai menolak pakai masker pelindung pernapasan.
Qiu Jun dikenal sebagai binaragawan kategori senior yang sudah memenangkan berbagai penghargaan di China. Ia baru mulai membentuk tubuhnya sejak berusia 56 tahun usai pensiun pada tahun 2003 lalu.
Qiu Jun. Foto: Twitter/@CapaMagGundem
Qiu Jun pun kerap berlatih di taman dengan melakukan gerakan olahraga sebelum istirahat makan siang, dan kembali berlatih di sore hari. Ia terus berlatih ke gym bahkan saat Kota Wuhan ditutup akibat Virus Corona pada 23 Januari 2020.
ADVERTISEMENT
Qiu Jun menjalani tes pada 28 Januari 2020 dan dikonfirmasi mengidap Virus Corona pada 2 Februari 2020 yang diketahuinya melalui pesan teks. Qiu kemudian diisolasi selama 4 hari di Wuhan Red Cross Hospital.
Menantunya, Hai, mengatakan sang ayah mertua memang menolak untuk memakai masker pelindung pernapasan. Padahal Hai dan istrinya sudah mengingatkan Qiu untuk menggunakannya setiap pergi ke luar rumah.
Qiu sebelumnya berencana terus berkarir sebagai binaragawan hingga berusia 80 tahun. Ia juga berencana ingin menjadi peserta kompetisi di Nanjing dan Beijing tahun ini.(rin)