Hoax 5 Makanan yang Viral di Indonesia, Ini Klarifikasi BPOM

Berita Heboh
Membicarakan apa saja yang sedang ramai.
Konten dari Pengguna
2 Oktober 2018 8:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Heboh tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Hoax 5 Makanan yang Viral di Indonesia, Ini Klarifikasi BPOM
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Makanan merupakan sumber tenaga bagi manusia untuk bisa melakukan aktivitasnya. Namun ternyata ada saja pihak-pihak tidak bertanggung jawab yang rela menyebarkan isu hoax mengenai bahan pangan tersebut. Isu yang cukup membuat sebagian masyarakat Indonesia heboh itu mereka sebarkan melalui media sosial. Karena banyaknya masyarakat yang risih akan hal ini BPOM pun turun tangan dan memberikan pernyataan klarifikasi juga polisi yang siap menangkap para pelaku penyebaran hoax karena bisa dituntut dengan UU ITE. Berikut ini adalah 5 hoax tentang makanan yang sempat viral di Indonesia.
ADVERTISEMENT
1. Bubuk Kopi Berbahan Mesiu
Video kopi sachet merk Luwak White Koffie yang tersebar di media sosial menjadi perbincangan masyarakat saat ini. Pasalnya dalam video tersebut ditunjukkan bahwa kopi bubuk tersebut mudah terbakar ketika dituangkan di atas api layaknya sebuah bubuk mesiu. Akibatnya banyak masyarakat yang resah akan hal tersebut sehingga pihak Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pun turun tangan.
Melalui situs resmi dan akun media sosialnya, BPOM menyatakan bahwa produk kopi cap luwak tersebut aman untuk dikonsumsi. Adapun kopi bubuk mudah terbakar lantaran produknya berbentuk serbuk, ringan, berpartikel halus dan menganduk minyak serta memiliki kadar air rendah. Lebih lanjut, BPOM menjelaskan kalau semua makanan yang memiliki rantai karbon dan kadar air yang rendah serta berbentuk tipis dan berpori akan mudah terbakar jika disulut api.
ADVERTISEMENT
2. Biskuit Plastik
Pada tahun 2016 isu makanan dibakar juga sempat viral di media sosial. Biskuit Crispy Crackers diduga mengandung bahan lilin atau plastik karena api bisa bertahan lama ketika biskuit tersebut dibakar. Akibat aksi tersebut BPOM pun turun tangan agar hoax tersebut tidak menimbulkan keresahan di masyarakat luas.
Berdasarkan pernyataan resminya BPOM menyatakan bahwa produk pangan yang mengandung lemak/minyak dengan kadar air rendah terutama yang berbentuk tipis, berpori, seperti kerupuk atau krekers memang dapat menyala jika disulut api.
3. Telur Berbahan Dasar Silikon
Pada Maret 2018, seorang pria bernama Syahroni mengatakan bahwa telur yang ia dapatkan di Pasar Johar Baru, Jakarta Pusat adalah telur palsu berbahan dasar silikon. Dengan cukup meyakinkan ia mengingatkan kepada para warga disekitarnya bukti bahwa telur tersebut palsu berdasarkan kuning telur yang tidak langsung pecah, adanya selaput yang dianggapnya silikon dan baunya yang tidak amis.
ADVERTISEMENT
Namun pada tanggal 27 Maret 2018, ia bersama kepolisian, BPOM, Dinas Peternakan DKI, dan PD Pasar Johar Baru memberikan klarifikasi atas pernyataannya beberapa waktu lalu. Ternyata pernyataan tersebut ia lontarkan berdasarkan asumsi pribadinya setelah mendapatkan informasi dari grup Whatsapp. Melalui hasil uji laboratorium yang dilakukan oleh polisi dan Suku Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Pertanian Jakarta Pusat, telur tersebut dinyatakan berkualitas bagus. Bahkan jika kuning telurnya semakin kenyal maka telur tersebut semakin bagus. Di samping itu, berdasarkan hasil pemeriksaan polisi telur palsu asal Tiongkok memang ada tetapi itu digunakan hanya untuk mainan saja bukan untuk dikonsumsi.
4. Beras Plastik
Makanan yang paling sering dimakan oleh orang Indonesia ini pun juga kena isu tidak sedap. Pada tahun 2017 sebuah video seorang karyawan yang mengepalkan nasi menjadi seperti bola ping-pong dan memantulkannya menjadi viral. Akibat dari video tersebut Rumah Makan Padang yang dituduh pun mengakui adanya penurunan jumlah pelanggan seperti biasanya.
ADVERTISEMENT
Menurut BPOM kabar nasi yang diduga mengandung unsur plastik atau karet itu dinyatakan hoax. Berdasarkan fakta ilmiahnya, nasi tersebut memiliki kandungan amilosa yang rendah daripada beras biasanya sehingga nasi pun menjadi pulen, mudah digumpalkan, tidak keras setelah dingin, tidak kering, dan rasanya enak. Menurut pengakuan sang pemilik restoran sendiri, mereka menggunakan sari santan yang menyebabkan nasi tersebut mudah digumpalkan dan tidak lengket di tangan. Pelaku penyebar video tersebut pun sudah ia laporkan pada pihak Polres Jakarta Pusat.
5. Garam Bercampur Kaca
Hoax 5 Makanan yang Viral di Indonesia, Ini Klarifikasi BPOM (1)
zoom-in-whitePerbesar
(Ilustrasi garam. (Foto: ANTARA/Mohamad Hamzah)
Pada pertengahan tahun 2017 lalu, beredar kabar bahwa garam yang dijual di beberapa daerah di Jawa Timur ternyata dicampur oleh kaca hingga tawas. Berita ini tentu sangat mengkhawatirkan karena garam yang biasa digunakan sebagai penyedap rasa ini sering sekali digunakan dalam setiap masakan.
ADVERTISEMENT
Setelah melakukan uji lab untuk membuktikan kandungan yang ada di garam tersebut, BPOM di Surabaya pun menyatakan hasilnya negatif. Sampel yang diteliti terdiri dari 6 merk garam produksi perusahaan garam lokal di Jawa Timur yakni ‘dua anak’, ‘karapan sapi’, ‘ibu bijak’, ‘anak pintar’, ‘cap gajah’ dan ‘cap es’ dinyatakan aman untuk dikonsumsi.