Lucy, Si Pengidap Penyakit Tidur Berlebihan yang Berjuang Bangun Pagi

Berita Heboh
Membicarakan apa saja yang sedang ramai.
Konten dari Pengguna
12 September 2018 9:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Heboh tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Lucy, Si Pengidap Penyakit Tidur Berlebihan yang Berjuang Bangun Pagi
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Foto (Unsplash)
Bagaimana perasaanmu ketika tidur karena lelah seharian, tapi ternyata kamu bangun 2 hari setelahnya? Tentu sangat mengejutkan, dan membingungkan ketika bangun. Alih-alih badan kembali segar, kamu hanya mendapatkan badanmu semakin tidak enak.
ADVERTISEMENT
Hal inilah yang dirasakan oleh Lucy Taylor, yang telah hidup 42 tahun di Inggris dengan penyakit idiopathic hypersomnia. Kelainan yang dimiliki Lucy menyebabkan ia miliki jam tidur yang berlebihan.
Idiopathic berarti segala sesuatu yang tidak diketahui penyebabnya. Sementara hypersomnia adalah kondisi tidur dalam waktu yang sangat panjang.
Mengatasi hal ini Lucy memerlukan obat agar bisa bangun di pagi hari. Tak hanya itu sejumlah alarm dipasangnya, serta menitip pesan pada seluruh anggota keluarga agar membangunkan dirinya.
Lucy, Si Pengidap Penyakit Tidur Berlebihan yang Berjuang Bangun Pagi (1)
zoom-in-whitePerbesar
Foto Lucy (bbc)
Rekor tidur paling lama Lucy terjadi saat ia merasa begitu lelah Jumat sore sepulang kerja. Dan ia baru bangun di Minggu sore.
Saat ini untuk membantunya bangun, dia setidaknya harus menelan 15 tablet obat setiap hari. Ia mengaku tersiksa dengan kondisi ini. Walaupun ia telah tidur siang, jam tidur malamnya sama sekali tidak terganggu. Sering pula ia tak sengaja tertidur saat makan atau berbicara.
ADVERTISEMENT
Penyakit idiopathic hypersomnia hanya dialami 2 orang di antara 100.000 populasi manusia menurut pengamat. Dan tak semuanya se-ekstrem yang dialami Lucy.
Lucy, Si Pengidap Penyakit Tidur Berlebihan yang Berjuang Bangun Pagi (2)
zoom-in-whitePerbesar
Foto Sue (bbc)
Ibunya, Sue merasa sedih dengan kondisi Lucy.
"Sangat sulit memahami penyakit Lucy. Lucy bukanlah pemalas. Mereka tidak menyadari bagaimana dia harus berjuang agar bisa bangun, agar bisa hidup," ujar Sue.
Saat ini tidak ada penelitian yang cukup untuk mengatasi permasalahn Lucy. Meskipun tiap hari, tiap pagi, sepanjang hidupnya dia seolah berjuang bangun, Sue memuji semangat anaknya.
"Dia seorang perempuan yang berkemauan keras, walau sakitnya sangat menyika badan. Dia selalu semangat bekerja," Pungkas Sue.