Ini 5 Kebiasaan dalam Hubungan yang Dinilai Normal, namun Nyatanya Toxic
Konten dari Pengguna
5 Maret 2021 14:08 WIB
Tulisan dari Berita Heboh tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Terkadang, apa yang menurut kita benar, belum tentu menurut orang lain benar. Sama halnya dengan hubungan, kamu mungkin menilai hubunganmu dengan pasangan berada dalam konteks yang normal dan wajar, namun siapa tahu kamu malah berada dalam toxic relationship?
Menurut para ahli, kebanyakan orang enggak menyadari kebiasaan buruk alias toxic relationship yang diterapkan dalam hubungan mereka.
Jadi, lebih baik kita lihat bersama beberapa kebiasaan yang bisa menjadi toxic bagi suatu hubungan.
1. Perilaku pasif-agresif
Tanpa disadari, banyak pasangan yang menunjukkan perilaku pasif-agresif ini dalam hubungan. Misalnya, kamu kesal sama pasanganmu tapi enggak memberitahu alasan kenapa kamu kesal, kamu berharap dia sadar akan kesalahannya.
Alhasil, karena pasanganmu menganggap semua baik-baik aja, kamu dan dia jadi bertengkar, deh. Nah, perilaku seperti ini mencerminkan kurangnya komunikasi antara kamu dan dia.
ADVERTISEMENT
2. Menghitung siapa paling banyak salah
Dalam hubungan, berbuat kesalahan itu wajar, kok. Namanya juga manusia, belum jadi superhero. Nah, jika kamu atau pasangan udah saling memaafkan kesalahan masing-masing, ada baiknya dilupakan, ya.
Karena, kalau ujung-ujungnya hanya diungkit lagi dan dibacakan kesalahannya, apa gunanya memaafkan? Lagi pula, menghitung jumlah kesalahan pasangan, hanya akan menambah konflik di lain waktu, lho.
3. Cemburuan
Nah, ini adalah salah satu poin yang sering terjadi di dalam hubungan dan akhirnya membuat toxic relationship, deh.
Banyak yang mengira kalau cemburu adalah tanda seseorang sayang dengan pasangannya dan enggak ingin pasangannya jatuh ke pelukan orang lain.
Tapi, jika cemburu itu semakin membuat seseorang jadi buta dan mempermasalahkan masalah kecil sekalipun, itu mulai enggak wajar, lho.
ADVERTISEMENT
Alasan cemburu karena sayang jadi sering dipakai banyak orang untuk mengontrol pasangannya. Perilaku manipulatif seperti itu enggak membawa apa pun selain ketidakbahagiaan dalam hidup kamu dan pasangan, lho.
4. Pakai jalan pintas untuk menyelesaikan masalah
Enggak sedikit yang memakai cara ini untuk menyelesaikan masalah dengan pasangannya. Daripada menyelesaikan masalah, kamu atau pasangan lebih suka mengalihkan perhatian dengan mengajak pergi, memberikan bunga atau hadiah, menceritakan hal-hal lucu, dan lain-lain.
Hal itu mungkin kadang berhasil atau selalu berhasil, tapi tahu enggak, sih, kamu kalau hal itu justru bikin masalah semakin menumpuk dan enggak pernah selesai.
Kamu mungkin membuat pasanganmu bahagia dan tenang saat itu, namun masalah yang sama akan tetap melanda hubungan kalian jika enggak segera dituntaskan.
ADVERTISEMENT
5. Play victim
Bermain sebagai korban, baik di rumah atau di kantor, mungkin tampak seperti pilihan yang mudah untuk menghindari situasi sulit. Tetapi yang mungkin tidak disadari banyak orang adalah perilaku seperti itu hanya akan mendorong keluarga dan teman-teman menjauh dari orang yang sering berpura-pura menjadi korban. Dan ini tidak baik untuk hubungannya.