Kisah Wanita Mengira Suaminya Agen Rahasia, Ternyata Punya 13 Anak

William Jordan dan Mary Turner Thomson bersama dua anak mereka. (Foto: Mary Turner Thomson/ metro.co.uk)

Mary Turner Thomson, wanita 53 tahun asal Inggris menemukan suami idamannya, William Jordan, melalui situs kencan online. William mengaku bekerja sebagai agen Badan Intelijen Pusat Amerika Serikat yaitu CIA.

Mary mempercayai alasan William bepergian sebagai bagian dari pekerjaannya. Namun Mary kemudian mendapati William memiliki istri lain dan memiliki setidaknya 13 orang anak dengan 6 wanita lainnya.

"Aku bertemu secara online dengan William saat aku masih seorang single-mom dengan bayi 9 bulan. Dia sangat menawan dan kami saling berkirim email sebelum bertemu dua pekan kemudian" ujar Mary dilansir dari Metro.co.uk.

William Jordan dan Mary Turner Thomson di hari pernikahan. (Foto: Mary Turner Thomson/ metro.co.uk)

Mary kemudian hamil setelah 6 bulan bersama William. Padahal William mengaku dirinya mandul karena menderita gondok saat kecil. Ternyata Mandul bukan satu-satunya kebohongan William.

William lalu mulai meminta uang £200,000 atau sekitar Rp 3,5 miliar kepada Mary. Uang tersebut dikatakan William untuk diberikan kepada para pemeras yang mengancam keselamatan anak mereka.

"Pada tahap tersebut aku sudah bersamanya selama empat tahun dan aku sepenuhnya berada di bawah pengaruhnya. Aku menjual segala yang kupunya, rumahku, mobilku, asuransiku, semuanya" ujar Mary

Mary mengetahui kebenaran tentang suaminya saat mendapat telepon dari wanita yang mengaku sebagai nyonya Jordan yang asli.

"Kami bertemu di Cafe dan mengobrol sekitar 12 jam. Saat dia pergi pada pukul 6 pagi, aku mengiriminya (William) pesan dan mencampakkannya. William berusaha berbulan-bulan membujukku, namun tidak ada perkataannya yang mampu membawaku kembali," tambahnya.

Buku yang diterbitkan Mary Turner Thomson mengenai kisah tragisnya. (Foto: Mary Turner Thomson/ metro.co.uk)

William akhirnya dipenjara karena bigami, memiliki pistol secara ilegal, penipuan, dan pelanggaran lainnya. Dia menjalani dua setengah tahun hukuman penjara dan setelah bebas dideportasi ke Amerika Serikat.

Kisah nyata tragisnya ini pun dituangkan Mary dalam buku berjudul ‘The Bigamist: The True Story Of A Husband’s Ultimate Betrayal’.