Mengabdi di Masjid Istiqlal, Kakek 90 Tahun Diberi Rumah Oleh Kemenag

Berita Heboh
Membicarakan apa saja yang sedang ramai.
Konten dari Pengguna
5 Januari 2019 16:57 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Heboh tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Mengabdi di Masjid Istiqlal, Kakek 90 Tahun Diberi Rumah Oleh Kemenag
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Kemenag menghadiahi Mbah Parno atas pengabdiannya pada Masjid Istiqlal. (Foto: Kemenag)
ADVERTISEMENT
Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia memberikan hadiah rumah kepada Suparno yang akrab disapa Mbah Parno, seorang kakek yang telah mengabdikan hidupnya pada Masjid Istiqlal. Pemberian hadiah ini berlangsung dalam acara Ngobras atau Ngobrol Santai bareng Menteri Agama sebagai rangkaian perayaan Hari Amal Bakti ke-73 pada Jumat (4/1) di Gedung Kemenag. Rumah untuk Mbah Parno berlokasi di daerah Parung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Bagi pengunjung setia Masjid Istiqlal, Mbah Parno dikenal kerap merapikan baris salat jemaah di masjid nasional Republik Indonesia tersebut. Mbah Parno juga menjadi saksi pembangunan masjid terbesar di Asia Tenggara ini. Awalnya pria kelahiran Boyolali tahun 1928 ini merantau ke Jakarta pada 1951 sebagai kuli bangunan.
Mbah Parno yang saat itu masih berusia 24 tahun kemudian ikut dalam pembangunan Masjid Istiqlal sebagai pesuruh sang arsitek, yaitu Friedrich Silaban. Mulai dari mencetak gambar, membelikan makanan dan minuman, hingga mengantar surat untuk Friedrich dilakukan Mbah Parno kala itu.
ADVERTISEMENT
Karena keuletan kerja serta kesetiannya, Mbah Parno akhirnya dipercaya untuk menjadi pegawai Masjid Istiqlal setelah pembangunan selesai. Pada 2005 Mbah Parno dipindahtugaskan untuk menjadi penjaga alas kaki jemaah. Kemudian pada 2016, Mbah Parno diminta untuk bergabung di Bidang Takmir Bagian Tim Fasilitas Ibadah Masjid Istiqlal, yang betugas mengatur jamaah merapikan barisan salat.
Selama ini Mbah Parno selalu berjalan kaki dari kontakannya di daerah Kemayoran ke Masjid Istiqlal. Mbah parno membayar sewa sebesar Rp 3 juta pertahun untuk tanah dari rumah kontrak yang ditinggalinya. Sejak sang istri meninggal pada 2007, Mbah Parno menetap di kontrakannya bersama 4 anak dan 2 cucunya.
Digaji Rp 3,4 juta perbulan, Mbah Parno mengaku selalu bersyukur atas nikmat hidup yang diberikan padanya. Keinginan untuk mempunya rumah sendiri telah lama diimpikan Mbah Parno. Kini impian itu telah terwujud berkat keikhalasan dan pengabdiannya. Di acara yang sama, Kemenag juga memberikan sepeda motor untuk Syahrudin alias Udin, pria yang telah mengabdi pada Kemenag selama 34 tahun.
ADVERTISEMENT
(rin)
Baca lebih banyak berita mengenai artis/seleb/sepak bola/info unik lebih nyaman di aplikasi kumparan.
Download aplikasi Android di sini.
Download aplikasi iOS di sini.