Mengapa Akar Bajakah Tak Dapat Dikomersilkan Begitu Saja?

Berita Heboh
Membicarakan apa saja yang sedang ramai.
Konten dari Pengguna
20 Agustus 2019 19:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Heboh tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kayu bajakah yang bisa menyembuhkan kanker payudara hasil penelitian tiga pelajar di SMAN 2 Palangkaraya. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Kayu bajakah yang bisa menyembuhkan kanker payudara hasil penelitian tiga pelajar di SMAN 2 Palangkaraya. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Usai diklaim dapat menyembuhkan kanker payudara, tanaman akar bajakah kian populer. Selain mencerahkan harapan para penderita kanker, kepopulerannya juga turut dimanfaatkan para pedagang yang pintar melihat peluang.
ADVERTISEMENT
Awalnya, khasiat akar bajakah dipopulerkan oleh tiga siswa SMA di Palangka Raya, Kalimantan. Mereka berhasil menemukan zat anti kanker di dalam tanaman itu setelah menguji kandungannya di Laboratorium Universitas Lampung Mangkurat, Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Temuan itu juga berhasil menyabet medali emas pada World Invention Creativity (WICO) di Korea Selatan.
Meski begitu, akar bajakah belum bisa dikomersilkan begitu saja sebagai obat kanker payudara. Tapi pada faktanya, sudah banyak orang yang menjual akar bajakah via daring. Harga yang ditawarkan juga beragam, mulai dari ratusan ribu sampai jutaan rupiah.
Kenapa akar bajakah tidak bisa dikomersilkan begitu saja sebagai obat kanker payudara? Berikut jawabannya yang telah kami rangkum dari berbagai sumber.
1. Klaim sepihak dapat sembuhkan kanker
ADVERTISEMENT
Klaim yang menyebut akar bajakah dapat mengobati kanker payudara bukanlah datang dari ketiga siswa tersebut, melainkan persepsi berbagai media semata. Itu juga dipertegas oleh Suyuti Samsul, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah, seperti dikutip dari InfoBPUN, "Anak-anak ini tidak pernah menyebut mereka telah menemukan obat kanker. Mereka hanya menyebutkan hasil penelitiannya memiliki khasiat yang dapat mematikan sel kanker pada tikus."
2. Masih perlu dikaji lebih lanjut khasiatnya
Memang benar ketiga siswa SMA tersebut telah melakukan uji kandungan akar bajakah di laboratorium. Mereka juga sudah mengujinya kepada dua ekor tikus putih untuk mengetahui ampuh tidaknya khasiat tanaman tersebut.
Tapi sayangnya, uji coba pada tikus dan manusia berbeda. Itu membuat apa yang berhasil bekerja pada tikus belum tentu berhasil pula pada manusia, maka dari itu perlu adanya uji coba kelayakan dan keamanan dahulu pada manusia sebelum bisa dikomersialkan.
Siswa penemu obat kanker di Palangka Raya. Foto: Dok. Istimewa
3. Dosis tak beraturan bisa berbahaya
ADVERTISEMENT
Sama seperti obat, penggunaan akar bajakah yang melampaui dosis bisa menimbulkan masalah. Tapi, masalah utamanya, bagaimana bisa ditentukan dosis yang tepatnya jika khasiat akar bajakah belum teruji secara klinis dan dinyatakan aman untuk dikonsumsi pengidap kanker?
"Banyak hal yang perlu diteliti, misalnya kandungan bajakah tunggal bisa mematikan sel kanker pada tikus, bagaimana dampaknya pada sel sehat, jangan-jangan berbahaya bagi sel sehat, dosisnya kita tidak tahu. Anjuran saya jangan terlalu berlebihan menanggapi atau melihat ini sebagai obat dewa, karena penelitian lebih jauh," ujar Sayuti masih dari InfoPBUN.
4. Ada ratusan jenis akar bajakah di alam liar
Yazid, salah satu dari tiga siswa penemu tersebut, berkata kalau ada 100 lebih jenis akar bajakah yang ada di alam. Tapi, mereka tidak mengatakan secara terbuka jenis akar bajakah apa yang digunakan dalam penelitian ini.
ADVERTISEMENT
Untuk itu, kita tidak dapat menjamin apakah akar bajakah yang dijual secara online itu sama dengan yang digunakan oleh Yazid dan tim. Bisa jadi itu bukanlah akar bajakah yang asli.
5. Ada yang beracun
Masih bersumber dari InfoPBUN, tidak semua akar bajakah punya khasiat yang sama. Ada yang hanya bisa mengobati rambut rontok, bahkan ada pula yang beracun.
Bajakah yang beracun itu biasanya digunakan oleh warga Suku Dayak Ngaju sebagai tuba untuk membuat ikan lemas.
Nah, daripada asal coba-coba, mending pakai obat yang sudah terbukti aman untuk mengobati kanker payudara.
(NS)
Baca lebih banyak berita mengenai berita heboh/berita artis/info bola/dan lifehack lebih nyaman di aplikasi kumparan.
Download aplikasi Android di sini.
ADVERTISEMENT
Download aplikasi iOS di sini.