Usulkan Pembubaran DPR, Joko Anwar Ditantang Debat Fahri Hamzah Live

Berita Heboh
Membicarakan apa saja yang sedang ramai.
Konten dari Pengguna
27 September 2019 18:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Heboh tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Fahri Hamzah dan Joko Anwar. (Foto: Iqbal Firdaus dan Munady/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Fahri Hamzah dan Joko Anwar. (Foto: Iqbal Firdaus dan Munady/kumparan)
ADVERTISEMENT
Beberapa waktu lalu, Fahri Hamzah sempat menyinggung soal kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Hal itu disampaikan Fahri Hamzah dalam program 'Indonesia Lawyers Club' yang tayang pada Rabu (25/9). Ia pun melontarkan usulannya agar lembaga antirasuah itu dibubarkan saja.
ADVERTISEMENT
Usulan Fahri Hamzah tersebut pun ditanggapi oleh sutradara Joko Anwar. Melalui sebuah cuitan di akun Twitter-nya, Joko Anwar juga mengusulkan gagasan yang tidak kalah ekstrem. Ia mengusulkan agar DPR dibubarkan.
"Bang Fahri usul bubarin KPK karena enggak ngaruh, korupsi tetap banyak. Enggak usul bubarin DPR karena enggak ngaruh, aspirasi rakyat enggak didengar juga?" tulis Joko Anwar dalam Twitter-nya, Kamis (26/9).
Joko Anwar (Foto: Munady Widjaja)
Cuitan Joko Anwar itu mendapat beragam komentar warganet. Bahkan, Fahri Hamzah pun turut mengomentarinya.
Wakil Ketua DPR RI itu membalas dengan mengajak Joko Anwar untuk berdebat. Tidak tanggung-tanggung, Fahri Hamzah mengajak debat sutradara film Gundala itu terkait permasalahan tersebut yang disiarkan secara langsung.
"Mau debat live soal ini dengan saya? Yang kalah digampar anak STM?" tulis Fahri Hamzah melalui Twitter pribadinya.
ADVERTISEMENT
Joko Anwar pun kembali membalasnya dengan cuitan singkat.
"LOL," balas Joko Anwar.
Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah di Gedung DPR, Jakarta, Senin (16/9/2019). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
Sebelumnya, Fahri Hamzah memang melontarkan usulan agar KPK dibubarkan. Menurutnya, usulan tersebut bisa dibilang cukup efektif bila diterapkan. Bahkan, ia menyebut sudah memiliki proposal untuk hal tersebut.
"Jadi, sekarang kalian pilih mau berantas korupsi enggak selesai, atau memberantas korupsi selesai? Saya punya proposal. Itu ide jauh lebih ekstrem dari sekadar revisi RUU KPK," tutur Fahri Hamzah.
(zhd)