Video Polsuska Paksa Turun Anak Punk karena Mengganggu Penumpang KA

Berita Heboh
Membicarakan apa saja yang sedang ramai.
Konten dari Pengguna
26 Desember 2019 18:01 WIB
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Heboh tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Video petugas dan penumpang kereta api bersitegang hingga viral di sosial media. (Foto: Tangkapan layar Facebook/Masberto Kingdom)
zoom-in-whitePerbesar
Video petugas dan penumpang kereta api bersitegang hingga viral di sosial media. (Foto: Tangkapan layar Facebook/Masberto Kingdom)
ADVERTISEMENT
Ada aturan-aturan yang diberlakukan ketika menggunakan fasilitas transportasi umum. Salah satunya yaitu dilarang membawa senjata tajam atau senjata api. Apabila ada yang kedapatan melanggarnya, tentu mereka akan ditegur, bahkan bisa diturunpaksakan.
ADVERTISEMENT
Baru-baru ini, beredar sebuah video yang memperlihatkan Polisi Khusus Kereta Api (Polsuska) tengah bersitegang dengan salah satu penumpang. Diduga, penumpang itu membawa senjata api ke dalam gerbong kereta.
Video itu dibagikan akun Facebook Masberto Kingdom, Selasa (24/12). Tampak dalam salah satu gerbong kereta terdapat beberapa anak dengan berpenampilan ala punk. Namun, salah satu dari mereka dipaksa polsuska untuk keluar dan turun.
Ilustrasi anak punk. Foto: Pixabay
"Keluar! Keluar! Keluar!" kata Polsuska dengan nada tinggi, sembari menarik baju penumpang tersebut.
Menurut keterangan unggahan tersebut, penumpang yang bersangkutan diduga membawa senjata api. Sementara dalam kolom komentar, banyak yang menyebut kejadian itu berlangsung di dalam gerbong Kereta Api Lokal tujuan Rangkasbitung-Merak.
Terkait video yang viral tersebut, PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) pun memberikan klarifikasi. Kejadian itu disebutkan terjadi pada 8 November 2019 di gerbong Kereta Api Lokal Rangkasbitung-Merak nomor 472.
ADVERTISEMENT
Pihaknya menjelaskan, kejadian itu bermula dari pengaduan para penumpang yang merasa tidak nyaman dengan adanya sekelompak anak punk di dalam gerbong kereta. Menurutnya, saat itu ada sekitar 25 orang. Para penumpang mengadukan perilaku mereka yang dianggap mengganggu ketertiban dan cukup meresahkan lantaran kerap mondar-mandir.
Akibatnya, beberapa penumpang yang dianggap membuat kegaduhan pun akhirnya terpaksa diturunkan di Stasiun Karangantu.
(fre)