H Rakhman Ebol Berpeluang Jadi Rival Terkuat Incumbent di Pilkada Kobar 2024

Konten Media Partner
2 April 2024 13:15 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ratno Sulistiyanto, Direktur Eksekutif Indopol Survey. (Ist)
zoom-in-whitePerbesar
Ratno Sulistiyanto, Direktur Eksekutif Indopol Survey. (Ist)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PANGKALAN BUN - Indopol Survey merilis hasil survei tentang dinamika politik dan elektabilitas calon bupati Kotawaringin Barat dalam konteks Pemilihan Kepala Daerah 2024. Survei tersebut dilakukan pada tanggal 4 hingga 11 Maret 2024 dengan melibatkan 500 responden yang memiliki hak pilih dalam pemilu, dengan margin of error ±4,4 persen.
ADVERTISEMENT
Hasil survei menunjukkan bahwa saat survei dilakukan, Hj. Nurhidayah sebagai petahana menduduki posisi teratas dengan elektabilitas 29,2 persen, diikuti oleh H. Muhammad Rakhman Ebol dengan 13,4 persen, dan posisi ketiga diduduki oleh Ahmadi Riyansah dan Rizky Aditya Putra dengan elektabilitas yang sama, yaitu 4,2 persen. Namun, 49,0 persen responden masih belum menentukan pilihannya.
Ratno Sulistiyanto, Direktur Eksekutif Indopol Survey, menyoroti bahwa meskipun elektabilitas Hj. Nurhidayah masih unggul, tingginya jumlah responden yang belum memutuskan pilihan memberikan peluang bagi figur lain untuk mengungguli incumbent tersebut.
"Salah satu figur yang dianggap memiliki potensi kuat bersaing dengan petahana adalah H. Muhammad Rakhman Ebol, dengan elektabilitas 13,4 persen, yang dalam kurun waktu tujuh bulan ke depan masih memiliki kesempatan untuk memperkuat popularitasnya dengan melakukan langkah-langkah strategis seperti sosialisasi, penggalangan dukungan, dan pembentukan relawan," jelas Ratno.
ADVERTISEMENT
H Rakhman Ebol mencuat sebagai figur yang diharapkan oleh masyarakat dan menjadi salah satu kandidat yang memiliki potensi kuat untuk mendapatkan dukungan signifikan dari pemilih.
Selain itu, survei juga mengungkapkan bahwa faktor-faktor seperti visi dan misi yang jelas dalam membangun daerah, pengalaman sebagai pejabat daerah, dan dukungan dari tokoh masyarakat atau panutan memiliki pengaruh besar dalam keputusan pemilih.
Ratno menekankan bahwa dinamika politik di Kotawaringin Barat masih sangat dinamis, terutama dengan waktu pelaksanaan Pemilihan yang masih cukup jauh, sehingga kemungkinan adanya pergeseran dalam elektabilitas figur yang berkompetisi masih sangat terbuka, tergantung pada upaya dan dukungan yang mereka dapatkan dari masyarakat dan berbagai pihak terkait. (And)