Pernyataan Meghan Markle Disebut Berpotensi Lebih Bahaya Ketimbang Putri Diana

Konten dari Pengguna
10 Maret 2021 12:29 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Selebritis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Meghan Markle dalam wawancara dengan Oprah Winfrey. dok. CBS
zoom-in-whitePerbesar
Meghan Markle dalam wawancara dengan Oprah Winfrey. dok. CBS
ADVERTISEMENT
Pengakuan Meghan Markle secara blak-blakan dalam wawancaranya bersama Oprah Winfrey yang disiarkan pada Minggu (7/3/2021) lalu, disebut memiliki potensi yang berbahaya. Bahkan, itu dianggap lebih berbahaya ketimbang wawancara Putri Diana dengan Martin Bashir pada 1995 silam.
ADVERTISEMENT
Wawancara Putri Diana saat itu mendorong krisis monarki yang membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk bisa dipulihkan. Sementara pernyataan Meghan Markle ini disebut lebih berbahaya karena menyinggung soal isu rasialisme, di mana isu tersebut lebih sulit direspons Kerajaan Inggris.
"Apa yang saya lihat, sejarah terulang lagi. Tapi, mungkin jauh lebih berbahaya karena kali ini menambahkan soal ras," kata Pangeran Harry kepada Oprah.
Sementara itu, Meghan Markle yang mengaku merasakan kesepian dan terisolasi di Kerajaan sempat membuatnya tebersit untuk bunuh diri. Belum lagi diperparah ketika pihak kerajaan khawatir bila anak pertamanya dengan Harry akan memiliki kulit gelap.
Selain itu, Meghan mengklaim bahwa Kerajaan Inggris tidak berniat memberikan hak keamanan dan gelar pangeran kepada anaknya.
Harry dan Meghan dalam wawancara eksklusif dengan Oprah Winfrey. dok. CBS
"Jika dia terlalu gelap, apa masalahnya?" tanya Oprah, namun Meghan enggan menjelaskan lebih lanjut.
ADVERTISEMENT
Seperti diketahui, Meghan lahir dari keluarga multirasial dari ibu berkulit hitam, sedangkan ayahnya berkulit putih. Namun, baik Meghan dan Pangeran Harry enggan mengungkapkan identitas orang yang berkomentar tersebut.
Tentu pernyataan tersebut kemudian mengundang reaksi dari berbagai pihak. Beberapa menyebut bahwa pernyataan-pernyataan Meghan Markle hanyalah bualan semata. Namun, banyak yang mendukungnya dan menyebut apa yang dilakukan Kerajaan Inggris merupakan tindakan rasisme.
Namun, tampaknya pihak istana tampaknya sangat berhati-hati sebelum memberikan tanggapan. Mengutip Daily Mail, pihak istana rupanya belum berkomentar apa-apa terkait hal ini. Bahkan, kabarnya Ratu Elizabeth II meminta untuk tidak memberikan pernyataan dengan gegabah.
Kunjungan Pangeran Harry, Meghan Markle, dan Archie Harrison ke Afrika Selatan. Foto: AFP/HENK KRUGER
Setelah tayangan tersebut disiarkan, Ratu yang tinggal di Windsor dikabarkan melakukan pertemuan dengan Pangeran Charles dan Pangeran William. Pertemuan itu digelar secara mendadak untuk membicarakan masalah keluarga ini.
ADVERTISEMENT
Para staf istana yang juga menonton tayangan tersebut juga kabarnya marah sekaligus sakit hati mendengar hal-hal yang dikatakan Harry dan Meghan. Sebab, mereka yang bekerja untuk Harry dan Meghan dikabarkan telah berusaha semaksimal mungkin menjaga Duke dan Duchess of Sussex selama mereka masih menjadi anggota senior kerajaan.
"Staf istana merasa terguncang, tetapi ada dorongan kuat untuk mempertahankan kebaikan dan memilih untuk tidak berkomentar padahal ada banyak yang ingin mengatakan sebenarnya. Tetapi mereka memendamnya," kata salah satu sumber dari istana yang tak disebutkan namanya.
The Times juga melaporkan, pihak istana akan memberikan pernyataan setelah ada kata kesepakatan dari Ratu Elizabeth II, Pangeran Charles dan Pangeran William. Maka tak heran, hingga saat ini pihak istana masih bungkam. (zhd)
ADVERTISEMENT