Tuai Kontroversi, Evi Masamba Jawab soal Tudingan Rendahkan Sarjana

Konten dari Pengguna
11 Agustus 2020 11:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Selebritis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Evi Masamba. Foto: Instagram @evi_masamba_real
zoom-in-whitePerbesar
Evi Masamba. Foto: Instagram @evi_masamba_real
ADVERTISEMENT
Evi Masamba beberapa waktu lalu mengungkapkan keinginannya untuk maju menjadi bupati Luwu Utara, Sulawesi Selatan. Keinginan tersebut ia ungkapkan secara terang-terangan melalui unggahan di Instagram pribadinya pada Minggu (9/8).
ADVERTISEMENT
Dalam unggahannya, penyanyi dangdut dengan nama asli Evi Anggraini tersebut menyatakan keinginannya dengan penuh percaya diri. Ia mengaku siap membangun daerah kelahirannya meskipun dirinya bukanlah seorang sarjana.
"Tidak perlu sarjana untuk membangun daerah sendiri. Tapi niat yang tulus harus dibangun dalam diri. Dan, ingat sebagian yang berpendidikan ada yang tidak bisa bertanggung jawab dan merusak daerah sendiri," tulis Evi Masamba dalam unggahannya.
Evi Masamba. Foto: Giovanni/kumparan
Tak ayal unggahan tersebut pun langsung menjadi perhatian publik. Tak hanya soal keinginannya menjadi bupati Luwu Utara, namun ada kalimat dalam unggahannya yang kemudian menuai kontroversi. Sebagian orang justru menuding Evi Masamba telah merendahkan gelar sarjana.
Terkait tudingan tersebut, penyanyi dangdut jebolan ajang pencarian bakat D'Academy tersebut pun angkat bicara. Melalui unggahannya yang lain, Evi mencoba meluruskan pernyataan kontroversialnya itu.
ADVERTISEMENT
"Apakah setelah saya menulis 'sebagian sarjana merusak daerahnya' apakah itu semua ditujukan para sarjana? Jelas tidak," jelas Evi Masamba.
Perempuan yang kini berusia 29 tahun itu melanjutkan menurutnya tak ada yang salah dengan pernyataannya. Apalagi jika dinilai pernyataan itu sampai disebut mengintimidasi para sarjana.
Evi Masamba. Foto: Maria Gabrielle Putrinda/kumparan
"Terkecuali saya mengatakan akan merusak daerahnya. Itu baru saya salah, karena secara tidak langsung saya mengintimidasi para sarjana. Sampai sini kalian paham?" lanjutnya.
Diakuinya, keterangan foto soal sarjana semata-mata untuk menepis anggapan bahwa orang yang tak memiliki gelar pendidikan tinggi tak pantas menjadi pemimpin dan membangun desa. Belum lagi keinginannya membangun daerah justru muncul karena adanya dukungan masyarakat.
"Saya sempat melemparkan pertanyaan kepada kalian, apakah saya cocok jadi calon bupati? Saya mengeluarkan statement seperti itu karena masyarakat sudah bersuara menginginkan. Makanya saya bercermin ke kalian, minta pendapat kalian," pungkas Evi Masamba. (zhd)
ADVERTISEMENT