4 Penyakit Akibat Terlalu Lama Menghirup Debu

Berita Terkini
Penulis kumparan
Konten dari Pengguna
25 Februari 2024 18:12 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Penyakit Akibat Terlalu Lama Menghirup Debu, sumber: unsplash/ChasendraAndhy
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Penyakit Akibat Terlalu Lama Menghirup Debu, sumber: unsplash/ChasendraAndhy
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ada beberapa penyakit akibat terlalu lama menghirup debu yang patut diwaspadai. Debu merupakan partikel padat yang berukuran kecil dan dibawa oleh udara. Partikel ini sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, baik di rumah, di jalanan, atau di tempat-tempat lainnya.
ADVERTISEMENT
Debu terbentuk oleh suatu proses disintegrasi, seperti penghancuran, penggilingan, atau pemukulan terhadap benda padat. Partikel ini tidak mengalami perubahan secara kimia maupun fisika dari bahan padatan aslinya.

Penyakit Akibat Terlalu Lama Menghirup Debu

Ilustrasi Penyakit Akibat Terlalu Lama Menghirup Debu, sumber: unsplash/HeruEkoSaputro
Mengutip buku Ilmu Lingkungan, Sri Suryani, dkk (2023), debu bersifat toksik (racun) dan muncul karena aktivitas mekanis, seperti penggunaan mesin-mesin industri, transportasi, lain-lain. Berikut adalah beberapa penyakit akibat terlalu lama menghirup debu.

1. Infeksi Saluran Pernapasan

Debu halus dapat membawa virus, bakteri, atau jamur yang mengakibatkan infeksi saluran pernapasan. Beberapa jenis infeksi tersebut dapat menyebabkan flu atau pilek yang tentunya membuat pernapasan menjadi tidak lancar.

2. Alergi

Debu yang berukuran besar dan terperangkap di hidung dapat memicu refleks bersin dan batuk. Reaksi ini merupakan bentuk pertahanan sistem tubuh agar segera mengeluarkan debu dari saluran napas.
ADVERTISEMENT
Debu yang tertinggal di dalam hidung juga dapat menyebabkan alergi rinitis dan merangsang reaksi berlebihan dari sistem imun terhadap zat asing. Alhasil, akan muncul gangguan pernapasan, seperti bersin, batuk, hidung berair, dan hidung tersumbat.

3. Pneumoconiosis

Beberapa aktivitas menyebabkan debu-debu halus masuk ke dalam tubuh secara terus-menerus. Hal ini dapat menyebabkan masalah kesehatan, misalnya seperti pneumoconiosis.
Gangguan kesehatan ini ditandai dengan munculnya jaringan parut (fibrosis paru) yang mengelilingi jaringan paru-paru sehat.
Kerusakan jaringan tersebut disebabkan oleh paparan debu yang mengandung beberapa zat kimia berbahaya, seperti asbes, kobalt, dan berilium. Penyakit ini juga dapat menyebabkan menurunnya fungsi paru-paru, sehingga membuat penderitanya sulit untuk bernapas.

4. Iritasi Saluran Napas

Jika menghirup debu dalam jumlah besar dan terus-menerus, maka akan menyebabkan bahaya pada hidung dan tenggorokan. Iritasi debu yang parah akan menimbulkan gejala sakit tenggorokan, seperti menimbulkan perih, gatal, dan kering.
ADVERTISEMENT
Paparan debu dalam jangka panjang memang dapat merusak jaringan di sekitar hidung dan tenggorokan. Kondisi ini dapat menimbulkan produksi dahak di saluran napas atas.
Ragam penyakit akibat terlalu lama menghirup debu di atas patut diwaspadai. Dengan begitu, kesehatan saluran pernapasan akan terjaga. (DLA)