5 Fakta tentang Everest, Gunung Tertinggi di Dunia

Berita Terkini
Penulis kumparan
Konten dari Pengguna
9 Oktober 2021 8:16 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Fakta tentang Gunung Tertinggi di Dunia, Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Fakta tentang Gunung Tertinggi di Dunia, Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Gunung Everest merupakan gunung tertinggi di dunia yang menjadi target yang ingin dicapai oleh para pendaki.
ADVERTISEMENT
Apabila kamu juga ingin mendakinya, maka selain mempersiapkan fisik, kamu juga perlu mengetahui berbagai fakta tentang gunung tertinggi di dunia ini untuk menambah kesan saat pendakian.

5 Fakta tentang Everest, Gunung Tertinggi di Dunia

Fakta tentang Gunung Tertinggi di Dunia, Foto: Pixabay
Nah, ini dia 5 fakta tentang Gunung Everest, yang merupakan gunung tertinggi di dunia:
Berdiri dengan ketinggian 8.850 meter di atas permukaan laut (29.035 kaki), tidak ada yang bisa menandingi Everest sebagai gunung tertinggi di dunia.
Para ilmuwan memprediksi bahwa Gunung Everest yang telah ada sejak 50–60 juta tahun lalu ini terbentuk oleh kekuatan yang dihasilkan saat lempeng tektonik Eurasia dan India bertabrakan. Bebatuan di sana pun membentuk Gunung Everest.
Sampai sekarang, kekuatan itu masih terus mendorong puncak Everest lebih tinggi sekitar ¼ inci setiap tahunnya. Hal ini berarti Gunung Everest masih akan terus bertambah tinggi setiap tahunnya.
ADVERTISEMENT
Saat mendaki Gunung Everest, kamu bisa memilih 1 dari 17 rute yang ada. Apabila kamu mendaki dari Nepal, maka kamu bisa melalui rute Southeast Ridge yang diciptakan Tenzing Norgay dan Edmund Hillary pada tahun 1953. Jika kamu mendaki dari Tibet, maka kamu bisa melalui rute North Ridge.
Para ilmuwan menentukan bahwa tubuh manusia tidak mampu bertahan melewati batas saat mencapai ketinggian di atas 19.000 kaki. Saat mendaki lebih tinggi, asupan oksigen akan berkurang dan para pendaki bahkan bisa terkena radang dingin frostbite.
Demi mencegah hal itu, para pendaki sangat disarankan untuk memakai tabung oksigen. Meskipun berat, tetapi hal ini perlu dilakukan demi keselamatan diri masing-masing. Saat mencapai puncak, para pendaki diharapkan tidak membuang sampah tabung oksigen di sembarang tempat.
ADVERTISEMENT
Para penduduk Tibet sebenarnya menamai Gunung Everest sebagai Chomolungma, yang berarti ibu dewi bumi, ibu alam semesta, atau dewi lembah. Sedangkan pemerintah Nepal menamai gunung ini Sagarmatha, yang diambil bahasa Sansekerta, yang berarti puncak surga.
Pada tahun 1865, seorang peneliti asal Inggris, George Everest bekerja di India pada 1823–1830 sebagai seorang surveyor. Selama berada di sana, ia dan timnya sempat mengukur puncak Himalaya menggunakan busur meridional dari Himalaya ke Cape Comorin. Untuk menghargai jasanya itu, gunung ini akhirnya diberikan nama Everest.
Dilansir dari buku The Mountain: My Time on Everest, Ed Viesturs, (2014:53), puncak Gunung Everest dianggap sebagai tempat yang suci.
Oleh karena itu, sebelum mendaki, para pendaki diwajibkan untuk meminta izin dengan melaksanakan upacara Puja di base camp terlebih dahulu.
ADVERTISEMENT
Upacara Puja yang dipimpin oleh Lama (gelar untuk guru Dharma dari Tibet) dan 2 atau lebih biksu ini bertujuan untuk meminta keberuntungan dan perlindungan bagi para pendaki. Tak hanya itu, mereka juga akan memberkati setiap peralatan para pendaki.
Jadi, apakah kamu sudah siap untuk menaklukkan Everest, si gunung tertinggi di dunia?(BRP)