5 Macam Niat Sahur Ramadhan yang Biasa Dibaca Umat Muslim

Berita Terkini
Penulis kumparan
Konten dari Pengguna
10 April 2022 20:23 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Niat sahur bulan ramadhan, sumber foto: Rachael Gorjestani/Unsplash.com
zoom-in-whitePerbesar
Niat sahur bulan ramadhan, sumber foto: Rachael Gorjestani/Unsplash.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Niat sahur bulan Ramadan merupakan awal dari mulainya setiap umat muslim menjalankan ibadah puasa. Niat sahur ini sesuai dengan arti bacaannya harus dibaca malam hari, sebelum imsak.
ADVERTISEMENT
Biasanya kita membaca niat sahur di bulan Ramadan seusai salat tarawih secara bersama-sama. Apabila tidak sempat tarawih berjamaah, kita tetap membaca niat sahur di bulan Ramadan pada malam hari sebelum sahur esoknya.

5 Jenis Niat Sahur Ramadan

Diriwayatkan oleh Anas , dia berkata: Rasulullah bersabda: "Makanlah sahur kalian! Sesungguhnya di dalam sahur ada keberkahan. (Ringkasan Shahih Muslim:2013).
Photo by حثل on Unsplash
Dalam setiap ibadah, tentu ada bacaan dalam setiap niat. Berikut ini adalah 5 jenis niat sahur Ramadan yang biasa dibaca umat Muslim.
Artinya : Aku niat puasa pada hari esok untuk melaksanakan kewajiban bulan Ramadhan tahun ini karena Allah Ta'ala.
ADVERTISEMENT
Lafal niat ini bersumber dalam Kitab Minhajut Thalibin dan Perukunan Melayu. Lafadz niat ini menggunakan kata “Ramadhana” , sedangkan kata “sanati” diakhiri dengan tanda baca k.
Artinya : “Aku berniat puasa esok hari demi menunaikan kewajiban bulan Ramadhan tahun ini karena Allah ta’ala.”
Lafal niat ini bersumber pada Kitab Asnal Mathalib. Perbedaan niat ini dengan yang pertama terletak pada kata “sanata” karena pada niat yang pertama adalah “Sanati”.
Artinya : “Aku berniat puasa esok hari demi menunaikan kewajiban bulan Ramadhan tahun ini karena Allah ta’ala.”
ADVERTISEMENT
Lafal niat ini bersumber dalam Kitab Hasyiyatul Jamal dan Kitab Irsyadul Anam. Perbedaan lafalan niat ini terletak pada kata “Ramadhani”.
Artinya : “Aku berniat puasa bulan Ramadhan.”
Lafalan doa sahur ini bersumber dari kitab I’anatut Thalibin
Artinya : “Aku berniat puasa esok hari pada tahun ini perihal kewajiban Ramadhan.”
Lafalan niat ini bersumber dari Kitab Asnal Mathalib.
Dilansir dari NU Online, para ulama berpandangan bahwa perbedaan bacaan tersebut tidak salah. Jadi, kita tidak perlu meributkan lagi lafal yang benar itu “romadhoona" atau "romadhooni”. Semua benar berdasarkan riwayat pandangan ulama yang sahih.(SU)