
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Di dalam kitabnya, Risalatul Mu‘awanah wal Mudhaharah wal Muwazarah, Sayyid Abdullah bin Alawi al-Haddad (1994: 94) menjelaskan petunjuk mengenai amalan sunnah yang dapat dikerjakan ketika adzan berkumandang. Amalannya cenderung mudah dilakukan, yakni hanya menjawab apa yang muadzin lafalkan. Jawabannya pun sama persis dengan apa yang dilafalkan. Hal ini seperti dijelaskan dalam sabda Rasulullah,
Apabila kalian mendengar adzan, maka jawablah seperti apa yang muadzin katakan, kemudian bershalawatlah, karena barangsiapa yang bershalawat untukku, maka Allah akan bershalawat untuknya sepuluh kali.” (HR Imam Muslim dari Abdullah bin Umar)
Misalnya ketika muadzin mengumandangkan kalimat “Allahu akbar”, maka di jawab pula dengan “Allahu akbar”. Terkecuali pada lafal “Hayya 'alash sholah” dan “Hayya 'alal falah”, maka jawabannya adalah “Laa haula walaa quwwata illaa billaahi”.
Kemudian khusus pada adzan subuh, ketika muadzin mengumandangkan kalimat “Ash-shalatu khairun minan naum”, maka dijawab “Shadaqta wa bararta”.
Doa Setelah Adzan Dikumandangkan
Selain menjawab kalimat adzan, kaum muslim juga disunnahkan untuk melafalkan doa seusai muadzin menyelesaikan adzan-nya. Doa yang diperintahkan adalah sebagaimana hadist riwayat Imam al-Bukhari dari Jabir. Berikut bacaannya,
ADVERTISEMENT
Allaahumma robba haadzihid da’watit taammah, washsholaatil qoo-imah, aati muhammadanil washiilata wal fadhiilah, wasysyarofa, wad darajatal, ‘aaliyatar rofii’ah, wab’atshu maqoomam mahmuudanil ladzii wa’adtah, innaka laa tukhliful mii’aadz.
Artinya: “Ya Tuhanku, pemilik seruan yang sempurna (adzan) ini dan shalat yang segera didirikan. Berilah kepada Nabi Muhammad wasilah (derajat di surga) dan kemuliaan, serta bangkitkanlah beliau dalam kedudukan terpuji seperti yang Engkau janjikan”.
Itulah amalan ketika dan selepas adzan berkumandang. Bayangkan, sehari ada lima kali waktu shalat , berapa kebaikan yang dapat kita tuai hanya dari amalan sunnah ini? (AA)