Asal Muasal Halal Bi Halal sebagai Tradisi Lebaran Idulfitri

Berita Terkini
Penulis kumparan
Konten dari Pengguna
10 April 2024 17:36 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Tradisi Asal Muasal Halal Bi Halal. Foto Hanya Ilustrasi, Bukan Tempat Sebenarnya. Sumber Unsplash Ochimax Studio
zoom-in-whitePerbesar
Tradisi Asal Muasal Halal Bi Halal. Foto Hanya Ilustrasi, Bukan Tempat Sebenarnya. Sumber Unsplash Ochimax Studio
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Salah satu tradisi yang sering dilakukan masyarakat saat Lebaran Idulfitri tiba adalah halalbihalal. Tradisi ini sudah berlangsung sejak lama di Indonesia. Nmaun belum banyak yang tahu bagaimana asal muasal halal bi halal.
ADVERTISEMENT
Secara singkat, ada berbagai versi yang menceritakan tentang awal dari tradisi ini. Salah satunya adalah cerita tentang pedagang dari India di Solo.

Asal Muasal Halal Bi Halal

Ilustrasi Asal Muasal Halal Bi Halal, Sumber Unsplash Windi Setyawan
Menurut buku Mengetuk Pintu Langit di Bulan Ramadan, Dr. KH. Fuad Thohari, M.A. (2022: 101), setelah salat Idulfitri, umat Islam Indonesia biasanya melakukan halalbihalal. Tradisi ini dimaksudkan untuk meminta maaf atas semua khilaf, disengaja atau tidiak, sehingga dapat kembali kepada fitrah kesucian.
Tradisi ini memang sudah banyak dikenal orang Indonesia karena rutin dilaksanakan setiap tahun. Namun ternyata orang masih bertanya tentang asal muasal halal bi halal. Untuk mengetahuinya, simak beberapa versi kisah berikut.

1. Pedagang di Solo

Pada sekitar tahun 1935 hingga 1936, ada pedagang martabak dari India yang berjualan di Taman Sriwedari, Solo. Pedagang tersebut dibantu oleh pembantu dari Indonesia untuk mempromosikan dagangannya dengan menyebut “halal bin halal” hingga mulai dikenal masyarakat.
ADVERTISEMENT
Masyarakat pun akhirnya menggunakan istilah tersebut untuk pergi ke Taman Sriwedari atau silaturahmi saat Idulfitri tiba. Akhirnya, aktivitas ini berkembang menjadi ajang untuk saling bermaafan.

2. KH. Abdul Wahab

KH. Abdul Wahab merupakan ulama sekaligus pendiri Nahdlatul Ulama. Pada tahun 1948, ulama tersebut memperkenalkan aktivitas halalbihalal kepada Ir. Soekarno sebagai ajang silaturahmi dengan tokoh politik lainnya.
Akhirnya saat Idulfitri tiba, Ir. Soekarno mengundang tokoh-tokoh politik tersebut untuk menghadiri acara silaturahmi dengan nama halalbihalal. Sejak saat itu, berbagai instansi dan masyarakat mulai menyelenggarakan kegiatan ini.

3. Mangkunegara I

Versi lain menyatakan bahwa dahulu, Raja Mangkunegara I mengadakan kegiatan bermaafan ketika Lebaran Idulfitri tiba. Semua punggawa dan prajurit hadir di kegiatan tersebut. Memang pada saat itu, istilah halalbihalal belum dikenal.
ADVERTISEMENT
Jadi, ada tiga kisah tentang asal muasal halal bi halal. Kisah tersebut berkaitan dengan pedagang India di Solo, KH. Abdul Wahab, dan Raja Mangkunegara I. (LOV)