Break Even Point Adalah Titik Impas dalam Istilah Manajemen Bisnis

Berita Terkini
Penulis kumparan
Konten dari Pengguna
17 Februari 2021 15:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi analisa break even point. Sumber: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi analisa break even point. Sumber: Unsplash
ADVERTISEMENT
Break even point adalah sebuah titik impas dalam istilah manajemen bisnis. Mengapa demikian? Yuk kita cari tahu lewat ulasan singkat berikut ini!
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Break-Even Analysis (2008: 5) oleh Nikolaos Tsorakidis dkk., break event point dapat didefinisikan sebagai batas minimum dari jumlah penjualan yang harus tercapai agar perusahaan tidak mengalami kerugian. Titik tersebut juga kerap diistilahkan sebagai “zero profit” yang artinya ialah batas minimum penjualan yang tidak mendatangkan keuntungan.
Berdasarkan pernyataan sumber tadi, maka BEP ini lebih dikenal dengan sebagai titik impas, dimana bisnis yang berhasil menjual jumlah produk tepat di titik minimal satu ini tidak akan mendapat kerugian ataupun keuntungan (impas).
Itu artinya, setiap perusahaan diharuskan dapat menjual produk dengan jumlah melebihi target hasil analisis BEP (batas minimum) tersebut jika ingin mendapatkan keuntungan yang besar.

Komponen Hitungan dalam Analisa Break Even Point

Seperti yang sudah disebutkan tadi, dalam menjalankan suatu usaha atau bisnis, kita diharuskan untuk menetapkan jumlah target mininum penjualan produk sesuai analisa BEP. Adapun komponen hitungan yang diperlukan dalam analisa tersebut diantaranya melibatkan harga tetap, harga berubah dan harga jual.
ADVERTISEMENT
Harga Tetap (Fixed Cost)
Umumnya harga tetap atau fixed cost meliputi biaya-biaya yang cenderung tetap dan tidak berubah dalam kurun waktu tertentu meskipun jumlah barang yang diproduksi bertambah. Misalnya saja seperti biaya penyusutan mesin, biaya gaji pegawai ataupun biaya sewa gedung.
Harga Berubah (Variable Cost)
Harga berubah atau variable cost umumnya dipengaruhi oleh faktor eksternal, dimana nominalnya bisa berubah sewaktu-waktu baik naik ataupun turun tergantung ketersediaannya. Biaya ini sendiri dapat meliputi biaya listrik, air atau telepon, bahkan biaya bahan baku produk.
Harga Jual (Selling Price)
Harga jual tentu harus menjadi salah satu komponen agar hasil penjualan produk dapat menghasilkan keuntungan bagi perusahaan, sekaligus menutup biaya modal produksi (fixed cost dan variable cost). Umumnya harga jual barang ini dihitung dalam volume per-unit barang.
ADVERTISEMENT
Semoga informasi singkat tentang Break Even Point tadi bisa membantumu untuk menetapkan target penjualan minimal dalam usaha yang sedang kamu bangun ya! Semoga bermanfaat! (HAI)