Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
Konten dari Pengguna
Dasar Peringatan Maulid Nabi dalam Ajaran Islam
20 September 2021 12:25 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Peringatan Maulid Nabi merupakan salah satu tradisi dalam Islam yang masuh berlangsung sampai sekarang, tujuan dari acara ini adalah untuk mengingat, menghayati dan memuliakan kelahiran dari Rasulullah SAW. Bagi yang belum mengetahui dasar dari peringatan Maulid Nabi dalam ajaran Islam berikut ini adalah penjelasannya.
ADVERTISEMENT
Sejarah Maulid Nabi
Dikutip dari buku Pro dan Kontra Maulid Nabi, AM. Waskito (2014: 23) perayaan Maulid Nabi dalam sejarah Islam sudah berlangsung sejak lama, sejak ribuan tahun yang lalu. Setidaknya ada tiga teori tentang asal mula perayaan Maulid Nabi.
Pertama, perayaan Maulid Nabi pertama kali diadakan oleh kalangan Dinasti Ubaid (Fatimi) di Mesir yang berhaluan Syiah Islamiyah (Rafidhah). Mereka berkuasa di Mesir tahun 362 – 567 Hijriyah atau sekitar abar 4 – 6 Hijriyah. Mula-mula dirayakan di era kepemimpinan Abu Tamim yang bergelar Al-Mu’iz Li Dinillah. Perayaan Maulin Nabi oleh dinasti Ubaid hanya salah satu bentuk perayaan Asyura, perayaan Maulid Ali, Maulid Hasan, Maulid Husain, Maulid Fathimah, dan lainnya.
ADVERTISEMENT
Kedua, perayaan Maulid Nabi di kalangan ahlus sunnah pertama kali diadakan oleh Sultan Abu Said Muzhaffar Kubabri, gubernur Irbil di wilayah Irak. Beliau hidup pada tahun 549 – 630 H. diceritakan saat perayaan Maulid Nabi diadakan Muzhaffar Kukabri mengundangan para ulama, ahli tawasuf, ahli ilmu, dan seluruh rakyatnya. Beliau menjamu mereka dengan hidangan makanan, memberikan hadiah, bersedekah kepada fakir miskin dan lainnya.
Ketiga, perayaan Maulid Nabi pertama kali diadakan oleh Sultan Shalahuddin Al-Ayyubi penguasa Dinasti Ayyub (di bawah kekuasaan Daulah Abbassiyah). Tujuan beliau untuk meningkatkan semangat jihad kaum muslimin, dalam rangkah menghadapi Perang Salib melawan kaum Salibis dari Eropa dan merebut Yerusalem dari tangan kerajaan Salibis.
Sementara itu, di Indonesia sejarah Maulid Nabi Muhammad berkembang di tangan Wali Songo atau sekitar tahun 1404 masehi. Perayaan tersebut dilakukan demi menarik hati masyarakat memeluk agama Islam.
ADVERTISEMENT
Maka dari itu, Maulid Nabi juga dikenal dengan nama perayaan Syahadatin. Selain itu, perayaan ini juga dikenal dengan Gerebeg Mulud karena cara masyarakat merayakan Maulid Nabi dengan menggelar upacara nasi gunungan.
Jadi itu adalah dasar perayaan Maulid Nabi dalam Islam yang harus diketahui oleh umat Islam. (WWN)