Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya
Doa Buka Puasa Ramadhan yang Benar Berdasarkan Hadist
Konten dari Pengguna
2 Mei 2021 9:05 WIB
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Tidak hanya terdapat dalam Alquran, perintah berpuasa juga disabdakan Nabi Muhammad SAW dalam salah satu hadistnya,
Dikutip dari Anak Saleh Rajin Puasa Ramadhan karya Dianawati (2004: 8), layaknya ibadah-ibadah lain, puasa juga memiliki rukun yang harus dipatuhi agar amalannya dapat diterima Allah SWT. Rukun tersebut berupa berniat dalam diri dan menghindari pembatal puasa dari fajar hingga magrib tiba. Artinya, puasa diawali dengan bacaan niat dan diakhiri dengan doa berbuka. Doa berbuka puasa ini banyak macamnya, dan dapat dipilih mana yang ingin Anda baca. Kesemuanya Inshallah bersumber dari hadis yang shahih. Simak pilihan doa buka puasa Ramdhan yang benar di bawah ini!
Pilihan Doa Buka Puasa yang Benar
Dua doa buka puasa yang umum dibaca di antaranya bersumber dari hadist-hadis tberikut ini,
ADVERTISEMENT
1. Berdasarkan hadis riwayat Abu Daud RA
Dzahabazh zhoma u wabtallatil 'uruuqu wa tsabatal ajru, insya Allah.
Artinya: “Telah hilang rasa haus dan urat-urat telah basah, dan pahala telah ditetapkan, Insya Allah”. (HR. Abu Daud).
2. Berdasarkan hadis riwayat Bukhari dan Muslim RA
Allahumma laka shumtu wa'alaa rizqika afthortu.
Artinya: “Ya Rab, untuk-Mu aku berpuasa dan dengan rezeki-Mu aku berbuka”. (HR. Bukhari dan Muslim)
3.Berdasarkan hadist riwayat Abu Daud dan Bukhari Muslim (digabung)
Allaahumma laka shumtu wa‘alaa rizqika afthartu, wa bika aamantu, wa bika wa ‘alaika tawakkaltu. Dzahabaz zhama’u, wabtallatil ‘uruuqu, wa tsabatal ajru, insyaa Allah. Yaa waasi‘al fadhli, ighfir lii. Alhamdulillaahil ladzii hadaanii fa shumtu, wa razaqanii fa afthartu.
ADVERTISEMENT
Artinya: “Ya Rab, hanya untuk-Mu lah aku berpuasa. Dan dengan rizki-Mu lah aku membatalkannya. Sebab dan kepada-Mu lah aku berpasrah. Rasa haus telah hilang, urat-urat telah basah, dan pahala telah ditetapkan-Nya. Wahai dzat Yang Luas Karunianya, ampunilah aku. Segala puji bagi Engkau sang pemberi petunjuk kepadaku, kemudian aku berpuasa. Dan segala puji dzat yang memberi rezeki kepadaku, lalu aku membatalkannya”. (dalam Hasyiyatul Bujairimi alal Khatib oleh Syekh Sulaiman Al-Bujairimi, 2006: 385).
Ketiga doa di atas sudah mencapai derajat keshahihan berdasarkan kesepakatan para ulama , seperti dilansir dari islam.nu.or.id. Doa yang paling umum digunakan di Indonesia adalah yang ketiga, berdasarkan gabungan doa dari hadis riwayat Abu Daud dan Bukhari & Muslim (disebutkan oleh Sulaiman Al-Bujairimi dalam kitabnya, Hasyiyatul Bujairimi alal Khatib). Ketiga pilihan diatas dapat dibaca sebagai doa pembatal puasa. Wallahu a’lam bish-shawab. (AA)
ADVERTISEMENT