Hadits Rebo Wekasan dan Hukum Pelaksanaannya dari Kacamata Islam

Berita Terkini
Penulis kumparan
Konten dari Pengguna
25 September 2021 17:16 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Hadits tentang Rebo Wekasan. Foto: dok. https://www.pexels.com/
zoom-in-whitePerbesar
Hadits tentang Rebo Wekasan. Foto: dok. https://www.pexels.com/
ADVERTISEMENT
Rebo wekasan menjadi salah satu tradisi yang masih banyak dijalankan umat Muslim di Indonesia. Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaannya menurut kacamata Islam, mari kita ketahui kajian hadits Rebo Wekasan lengkap dengan hukum pelaksanaanya dalam artikel berikut ini.
ADVERTISEMENT

Hadits Rebo Wekasan dan Hukumnya dalam Syariat Islam

Bagi kalangan Muslim di Indonesia, masih banyak sekali berbagai macam tradisi kebudayaan yang bernafaskan Islam. Tentunya tradisi tersebut masih banyak dijalankan umat Muslim pada umumnya. Salah satu tradisi yang cukup banyak dikenal dalam Islam adalah Rebo Wekasan yang digelar setiap bulan Safar.
Tradisi Rebo Wekasan adalah amalan khusus yang dikerjakan setiap bulan Safar. Sebagian besar umat Islam beranggapan amalan Rebo Wekasan ini dapat dilakukan sebagai bentuk usaha tolak bala yang biasa menimpa di bulan Safar, karena bulan Safar dianggap sebagai bulan yang penuh dengan bencana dan kemalangan.
Sebagaimana yang disebutkan dalam buku berjudul Kitab Doa-Doa Tolak Bala yang disusun oleh Siti Nur Aidah dan Tim Penerbit KBM Indonesia (2021:18) yang menuliskan bulan Safar identik dengan cuaca pancaroba atau suasana yang tidak menentu serta memiliki aura kurang baik, maka dari itu umat Islam banyak mengamalkan amalan tolak bala pada bulan Safar.
Hadits tentang Rebo Wekasan. Foto: dok. https://www.pexels.com/
Namun begitu kita tidak boleh mempercayai hal tersebut begitu saja karena tidak ada dalil baik dari Alquran maupun hadis yang membahas tentang amalan Rebo Wekasan dan kemalangan bulan Safar dengan sanad yang shahih. Hal tersebut sesuai dengan yang dituliskan dalam buku berjudul JABALKAT I: Jawaban Problematika Masyarakat yang disusun oleh Tim Kodifikasi ANFA’ Purna 2015 (2015:132).
ADVERTISEMENT
Buku tersebut menjelaskan bahwa amalan sholat rebo wekasan sudah menjadi tradisi masyarakat Indonesia secara turun menurun. Amalan ini dilakukan pada hari Rabu terakhir di bulan Safar. Namun rupanya amalan ini tidak diperbolehkan untuk dikerjakan karena tidak ada amalan Rebo Wekasan yang disyariatkan dalam Islam.
Tak hanya itu, penjelasan tentang larangan mengerjakan amalan Rebo Wekasan juga disebutkan dalam hadits Rebo Wekasan yang diriwayatkan Imam Bukhari dan Muslim berikut ini:
ADVERTISEMENT
Dalam hadits Rebo Wekasan tersebut kita dapat menyimpulkan bahwa kita tidak diperbolehkan untuk mempercayai anggapan sial di bulan Safar dan mengerjakan amalan Rebo Wekasan sebagai cara untuk menolak bala.
Dengan memahami bagaimana hadits Rebo Wekasan dan juga hukum menunaikan amalan tersebut dapat memberikan kita petunjuk khususnya mengenai amalan yang boleh dan tidak boleh dilakukan dalam Islam. (DAP)