Konten dari Pengguna

Hubungan Antara Analisis Jabatan dengan Perekrutan dan Seleksi Calon Karyawan

Berita Terkini
Penulis kumparan
2 Juni 2024 17:05 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
 Ilustrasi Gambarkan dan Jelaskan Hubungan Antara Analisis Jabatan Dengan Perekrutan dan Seleksi Calon Karyawan. Sumber: Foto Unsplash/LYCS Architecture
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Gambarkan dan Jelaskan Hubungan Antara Analisis Jabatan Dengan Perekrutan dan Seleksi Calon Karyawan. Sumber: Foto Unsplash/LYCS Architecture
ADVERTISEMENT
Gambarkan dan jelaskan hubungan antara analisis jabatan dengan perekrutan dan seleksi calon karyawan! Analisis jabatan merupakan kegiatan untuk mencatat, mempelajari, serta memberikan kesimpulan informasi yang berhubungan dengan jabatan secara teratur dan sistematis.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan buku Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM), lathifaturahman dkk., (2023:33), analisis jabatan yang kompeten adalah dasar dari semua fungsi sumber daya manusia lainnya. Jika tidak memahami sifat pekerjaan yang harus dilakukan, maka tidak dapat memilih kandidat yang tepat untuk pekerjaan tersebut.

Gambarkan dan Jelaskan Hubungan Antara Analisis Jabatan dengan Perekrutan dan Seleksi Calon Karyawan!

Ilustrasi Gambarkan dan Jelaskan Hubungan Antara Analisis Jabatan Dengan Perekrutan dan Seleksi Calon Karyawan. Sumber: Foto Unsplash/Israel Andrade
Gambarkan dan jelaskan hubungan antara analisis jabatan dengan perekrutan dan seleksi calon karyawan! Fungsi rekrutmen adalah menarik minat calon kandidat. Fungsi seleksi adalah menetapkan kandidat.
Adapun gambarannya antara analisis jabatan dengan perekrutan dan seleksi calon karyawan berdasarkan buku Perencanaan Sumberdaya Manusia, Achmad Sudiro, dkk., (2011:59), adalah sebagai berikut.
Ilustrasi Gambarkan dan Jelaskan Hubungan Antara Analisis Jabatan Dengan Perekrutan dan Seleksi Calon Karyawan. Sumber: buku Perencanaan Sumberdaya Manusia
Dalam prosesnya, seleksi bergantung pada tiga masukan penting. Pertama, informasi analisis jabatan memberikan deskripsi jabatan, sepesifikasi jabatan dan standar prestasi yang disyaratkan setiap jabatan. Kedua, rencana-rencana sumberdaya manusia memberitahukan kepada manajer bahwa ada lowongan pekerjaan.
ADVERTISEMENT
Akhirnya, perekrutan agar manajer mendapatkan sekelompok orang yang akan dipilih. Ketiga masukan ini nantinya akan sangat menentukan efektivitas seleksi.
Di samping itu, manajer personalia harus menghadapi sedikitnya tiga tantangan, yaitu tantangan suplai, etis, dan organisasional. Tantangan suplai berdasarkan dengan semakin besarnya jumlah pelamar yang "qualified" atau memenuhi kualifikasi.
Namun, dalam kenyataanya banyak lowongan jabatan, seperti kebutuhan manajer profesional sekarang ini, sulit dipenuhi. Keterbatasan pasokan tersebut menyebabkan organisasi tidak leluasa memilih calon karyawan terbaik.
Keterbatasan ini dapat diukur melalui rasio. Rasio seleksi merupakan hubungan antara jumlah pelamar yang diterima dan jumlah total pelamar yang tersedia. Bila rasio seleksi kecil, misalnya 2:1 berarti hanya ada sedikit pelamar yang tersedia untuk dipilih, dalam banyak kasus, rasio seleksi kecil juga mencerminkan rendahnya kualitas perekrutan.
ADVERTISEMENT
Proses seleksi memang bukanlah tujuan akhir, tetapi menjadi prasarana untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi. Secara alamiah, organisasi mengalami keterbatasan-keterbatasan, seperti anggaran atau sumber daya lainnya yang mungkin akan membatasi proses seleksi.
Demikianlah gambaran dan penjelasan hubungan antara analisis jabatan dengan perekrutan dan seleksi calon karyawan. (Adm)