Hukum Mengucapkan Selamat Natal bagi Umat Islam

Berita Terkini
Penulis kumparan
Konten dari Pengguna
26 Desember 2021 17:57 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Natal. Sumber: Gary Spears-Pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Natal. Sumber: Gary Spears-Pexels.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Indonesia adalah negara dengan beragam agama di dalamnya karena itu saling mengucapkan selamat hari raya seperti Natal, Nyepi, Waisak, dan Idul Fitri menjadi hal yang lumrah terjadi. Bahkan, lumrah bila diucapkan oleh lintas agama sebagai wujud toleransi. Namun, bagaimana Islam mengajarkan umatnya bertoleransi? Bolehkah pemeluk Islam mengucapkan Selamat Natal? Mari kita simak pembahasan hukum mengucapkan selamat Natal dalam ajaran Islam berikut ini.
ADVERTISEMENT

Hukum Mengucapkan Selamat Natal

Islam merupakan agama yang sempurna. Hal-hal yang menjadi pertanyaan bagi umat muslim di masa kini maupun masa depan terdapat dalam kitab suci Alquran. MasyaAllah. Termasuk di antaranya pertanyaan mengenai toleransi dalam beragama. Allah SWT berfirman dalam Alquran Surat Al Kafirun yang berbunyi,
ADVERTISEMENT
Untukmu agamamu dan untukku agamaku, MasyaAllah. Demikian dapat dipahami bahwa dalam beragama tidak boleh dipaksa dan tidak boleh dicampuradukan.
Ustaz Adi Hidayat dalam kanal YouTube-nya yang bernama Adi Hidayat Official pernah menjelaskan bahwa praktik toleransi dalam agama Islam memiliki dua kategori ada yang muamalah dan ada yang peribadatan. Muamalah dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) memiliki arti hal-halyang termasuk urusan kemasyarakatan (pergaulan). Dalam hal bermuamalah seperti saling tolong-menolong dan membantu saat tetangga nonmuslim sedang membutuhkanbantuan.
Namun, Natal termasuk dalam peribatan. Jadi, dalam hal ini bentuk toleransinya adalah dengan menghormatinya, yakni membiarkan mereka untuk melakukan ibadah sesuai agama yang mereka yakini tanpa mencampurinya sedikit pun. Baik dengan perkataan maupun dengan suasana hati tertentu atau pun perbuatan.
ADVERTISEMENT
Demikian dapat dipahami bahwa hukum mengucapkan Natal bagi umat muslim tidak diperbolehkan sebab ada unsur ibadahnya. Sebagai muslim yang baik, kita harus bertoleransi dengan tidak mencampuri urusan ibadah agama lain. Lalu bagaimana cara bertoleransi dalam Islam?
Ilustrasi Toleransi dengan Membantu Tanpa Memandang Agama. Sumber: Mikhail Nilov-Pexels.com

Contoh Toleransi dalam Islam

Berikut adalah dua contoh anjuran toleransi antaragama dalam ajaran Islam
ADVERTISEMENT
Wallahu a’lam bish-shawab. Semoga Allah membimbing kita untuk senantiasa belajar dan senantiasa menikmati iman Islam hingga alam akhirat. Aamiin Ya Rabbal Alamin. (AA)