Mengenal Lebih Dekat Kitab Kuning Safinah Milik Para Santri

Berita Terkini
Penulis kumparan
Konten dari Pengguna
24 Agustus 2021 13:34 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi laki-laki yang sedang membaca kitab kuning safinah. https://www.freepik.com/
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi laki-laki yang sedang membaca kitab kuning safinah. https://www.freepik.com/
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kitab kuning merupakan kitab yang menggunakan bahasa Arab yang ditulis oleh ulama-ulama klasik tanpa adanya harakat (fatah, kasrah, dhammah, sukun dan sebagainya). Kitab ini banyak digunakan di lingkungan pondok pesantren di Indonesia dan membutuhkan pengetahuan dan ilmu yang tinggi untuk membacanya.
ADVERTISEMENT
Mengutip buku berjudul Pesantren Multikultural, Achmad Yusuf (2021: 20) dinamakan kitab kuning karena kertas yang digunakan untuk menulis kirab tersebut berwarna kuning. Dalam kitab kuning memuat pengetahuan tentang nahwu dan saraf (morfologi), fikih, usul fiqh, hadits, tafsir, tauhid tasawuf, etika dan cabang-cabang lain seperti tarik dan balaghah.
Mempelajari kitab kuning sangatlah sulit. Untuk itu, terdapat tingkatan untuk mepermudah dalam belajar kitab kuning. Secara umum terdapat tiga tingkatan dalam mempelajari kitab kuning, yaitu tingkat dasar, menengah dan lanjut. Para pemula dianjurkan mempelajari kitab kuning dengan tingkatan dasar terlebih dahulu. Salah satunya kitab kuning safinah.

Kitab Kuning Safinah yang Dipelajari di Pesantren

Ilustrasi laki-laki yang sedang belajar kitab kuning. https://www.freepik.com/
Mengutip buku berjudul 33 Kitab Paling Berpengaruh di Pesantren oleh Tim Redaksi Majalah Tebuireng (2021: 23) kitab kuning safinah yang bernama lengkap Safinah al-Najah fi Ma Yajibu Ala ‘Abdi li Maulah merupakan salah satu kitab fiqih mazhab Syafi’i yang banyak dikaji di pesantren. Kitab safinah berasal dari kata ‘safinah’ memiliki arti perahu dan ‘al-Najah’ berarti keselamatan.
ADVERTISEMENT
Kitab kuning safinah dibuat oleh Syekh Salim bin Abdullah yang terlahir di daerah Dzi Asybah, Hadramaut, Yaman. Beliau lahir dari keturunan ulama. Kitab ini berisikan tentang:
1. Pembahasan Thaharah (Bersuci dari hadast)
Bab thaharah memuat tanda-tanda baligh, rukun, syarat dan pembatal wudhu. Selain itu juga membahas rukun mandi janabah, pembagian air, tayamum, najis dan lain-lain.
2. Shalat
Bab shalat memuat tentang syarah sahnya shalat, rukun shalat, niat dalam shalat, syarat tabiratuh ihram, syarat Al-Fatihah, syarat-syarat sujud, anggota sujud, pembatalan shalat, waktu-waktu dalam menunaikan sholat, waktu dilarang untuk melaksanakan sholat, jamak, qasar, shalat Jumat dan lainnya.
3. Pengurusan Jenazah
Bab jenazah memuat secara rinci terkait pengurusan jenazah, yang berisikan tentang cara memandikan, mengkafani, mensholati dan menguburkan jenazah.
ADVERTISEMENT
4. Zakat
Bab zakat menjelaskan harta-harta yang diwajibkan untuk dikeluarkan umat muslim untuk zakat.
5. Puasa
Bab puasa menyebutkan tentang syarat sah dan syarat wajib puasa, rukun puasa, qadha dan kaffarah puasa dan pembatal puasa.
Kitab kuning safinah merupakan kitab yang tepat dipelajari oleh para pemula yang dengan mempelajari kitab kuning, karena menggunakan bahasa yang tidak terlalu kompleks dan memuat pembahasan-pembahasan umum tentang agama islam. (MZM)