Konten dari Pengguna

Mengetahui Cara Menghitung 1000 Hari Orang Meninggal Dunia dan Hukum Tahlilan

Berita Terkini
Penulis kumparan
6 September 2024 17:42 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Cara Menghitung 1000 Hari Orang Meninggal. Sumber: Pexels/Pok Rie
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Cara Menghitung 1000 Hari Orang Meninggal. Sumber: Pexels/Pok Rie
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ketika ada sanak saudara yang meninggal, biasanya akan diadakan acara tahlilan 7 hari, 40 hari, 100 hari, dan 1000 hari. Terdapat cara menghitung 1000 hari orang meninggal.
ADVERTISEMENT
Cara menghitungnya sebenarnya cukup mudah. Namun, masih banyak orang yang tidak tahu caranya.

Cara Menghitung 1000 Hari Orang Meninggal Dunia yang Mudah

Ilustrasi Cara Menghitung 1000 Hari Orang Meninggal. Sumber: Pexels/Thirdman
Tahlilan dilakukan ketika ada sanak saudara yang meninggal dunia. Tahlilan biasanya dilakukan oleh masyarakat di Jawa. Tahlilan ini diisi dengan membaca surah Yasin dan kalimat thayyibah (tasbih, tahmid, tahlil, dan takbir)
Untuk mengetahui 1000 hari wafatnya seseorang maka dapat dihitung hari dan pasarannya. Caranya menggunakan rumus nemsarma atau hari keenam dan pasaran kelima.
Cara menghitung 1000 hari orang meninggal contohnya adalah dihitung selama 35 bulan mulai dari ketika orang tersebut wafat. Misalnya, meninggal pada bulan Sura, setelah itu dihitung sampai 35 bulan. Kemudian dicocokkan dengan hari meninggalnya.
Jika meninggal pada Sabtu Pahing, maka dihitung 6 hari 5 pasaran. Sehingga tahlilan 1000 hari akan jatuh pada Rabu Legi malam Kamis. Namun, jika meninggal pada tanggal 1, 2, atau 3 pada bulan Jawa yang hanya memiliki 30 hari hitungannya akan berbeda. Sebab, akan dihitung 34 bulan. Berikut hitungan 1000 hari orang meninggal dunia.
ADVERTISEMENT

Ketahui Hukum Tahlilan dalam Agama Islam

Ilustrasi Cara Menghitung 1000 Hari Orang Meninggal. Sumber: Pexels/Thirdman
Dikutip dari buku Al-Qur’an dan Kehidupan (Aneka Living Qur’an dalam Masyarakat Adat), Azmi dan Tafhajils SP (2023), kata tahlil dalam bahasa Arab adalah bentuk masdar yang berasal dari kata “Hallala-Yuhallilu-Tahlil” yang artinya adalah lafal “lailahaillallah” yang artinya tidak ada Tuhan kecuali Allah.
Lantas, apa hukum tahlilan dalam agama Islam? Terdapat perbedaan pendapat mengenai hukum menghadiahkan pahala bacaan Al-Qur’an dan kalimat thayyibah. Ulama mazhab Hanafi, sebagian ulama mazhab Maliki, ulama mazhab Syafi’i, dan ulama mazhab Hanbali memperbolehkannya dan pahala akan sampai kepada orang yang meninggal.
ADVERTISEMENT
Namun, sebagian ulama mazhab Maliki menyatakan bahwa pahala membaca Al-Qur’an dan kalimat thayyibah tersebut tidak akan sampai kepada orang yang meninggal. Oleh karena itu, tidak diperbolehkan.
Itu tadi adalah cara menghitung 1000 hari orang meninggal dan hukum tahlilan dalam agama Islam. Semoga dapat membantu dan menambah wawasan. (FAR)