Menilik Sejarah Peristiwa Penting Waisak bagi Umat Buddha

Berita Terkini
Penulis kumparan
Konten dari Pengguna
15 Mei 2022 17:06 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Peringatan Waisak. (Foto: truthseeker08 by https://pixabay.com)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Peringatan Waisak. (Foto: truthseeker08 by https://pixabay.com)
ADVERTISEMENT
Sebentar lagi umat Buddha akan memperingati hari Waisak pada hari Senin tanggal 16 Mei 2022. Hari Waisak merupakan hari raya umat Buddha yang dirayakan setiap bulan Mei pada waktu terang bulan/purnama pertama. Terdapat 3 peringatan penting yang dirayakan pada Hari Waisak, yaitu Lahirnya Sidharta Gautama di Taman Lumbini pada tahun 623 SM, Sidharta Gautama mencapai penerangan Agung dan menjadi Buddha pada usia 35 tahun pada 588 SM, dan Buddha Gautama wafat di Kusinara pada usia 80 tahun pada tahun 543 SM. Nah, artikel kali ini akan membahas lebih lanjut mengenai sejarah peristiwa penting Waisak bagi umat Buddha yang menarik untuk menambah wawasan kamu.
ADVERTISEMENT

Mengenal Sejarah Peristiwa Waisak Agama Buddha

Ilustrasi Peringatan Waisak. (Foto: Quoctrung0106 by https://pixabay.com)
Perayaan Waisak untuk memperingati 3 peristiwa penting Waisak berbeda-beda di setiap negara. Dikutip dari buku Borobudur Surroundings yang ditulis oleh Lilly Tristiningsih Erwin, dkk (2012: 226), proses perayaan diawali dengan pengambilan air berkat dari mata air Jumprit di Kabupaten Temanggung, dan penyalaan sumber api abadi Marpen di Kabupaten Grobongan. Keesokan harinya, setelah disemayamkan di Candi Mendut, air berkat dan api suci diarak sejauh 3 km menuju Candi Borobudur. Selanjutnya ritual pindapatta, yaitu pemberian dana makanan kepada para biksu oleh masyarakat. Malam harinya mengikuti ritual detik demi detik bulan purnama dan pradaksina, yaitu mengelilingi Candi Borobudur sebanyak tiga kali.
Di hari Waisak, segelintir orang merayakan berkah atas segala sumbangsih dan mawas diri yang telah mereka tabur kepada sesama. Kehadiran Waisak tidak hanya sekedar untuk merayakan Tri Suci Waisak Puja (kelahiran, pencapaian penerangan sempurna, dan parinirvana; meninggal dunia), tetapi juga harus menebar sikap perdamaian, antikekerasan, dan meraih kebahagiaan yang terpancar dari sosok Sang Agung Buddha supaya tercerahkan.
ADVERTISEMENT
Umat Buddha masih meyakini tentang kebenaran Dhamma dapat menuntun hidup menjadi lebih baik, lebih bijak, dan tentu saja lebih berbahagia. Waisak merupakan hari raya umat Buddha yang biasanya diperingati pada bulan Mei. Adapun 3 Peristiwa penting Waisak yang penting untuk diingat adalah kelahiran Pangeran Siddharta Gotama, Petapa Gotama menjadi Buddha, dan Buddha mencapai parinibbana. Semoga bermanfaat! (CHL)